Blogger Jateng

Komponen Kritis dari Hati yang Pasif


Komponen Kritis dari Hati yang pasif

Tidak terlepaslah manusia dari sifat-sifat tersebut dan lain-lain sifat yang akan kami terangkan, dari sifat-sifat hal-ikhwal hati yang tercela. Seperti takabur, 'ujub dan sebagainya yang mengikuti tiga sifat yang membinasakan itu.
Menghilangkan sifat-sifat tadi adalah fardlu 'ain. Dan tidak mungkin menghilangkannya, kecuali dengan mengetahui batas-batasnya, sebab-sebabnya, tanda-tandanya dan cara mengobatinya. Orang yang tidak mengetahui sesuatu kejahatan, akan terperosok ke dalamnya. Obatnya ialah, menghadapi sebab itu, dengan lawannya. Maka bagaimana mungkin melawannya itu tanpa mengetahui sebab dan yang disebabkannya.
Kebanyakan dari yang kami terangkan dalam bahagian sifat-sifat yang membinasakan diri, termasuk dalam fardlu 'ain. Dan sudah ditinggalkan manusia karena sibuk dengan yang tak perlu.
Diantara yang seyogianya disegerakan mengajarkannya, apabila tidaklah orang itu telah berpindah dari satu agama ke agama
yang lain, ialah keimanan dengan sorga, neraka, kebangkitan dari kubur dan pengumpulan di padang mahsyar. Sehingga dia beriman dan mempercayainya. Dan itu adalah sebagian dari kesempumaan dan dua kalimah syahadah. Karena setelah membenarkan dengan kerasulan Nabi saw. itu, seyogialah memahami akan risalah (kerasulan) yang dibawanya. Yaitu, bahwa orang yang menta'ati Allah dan RasulNya, maka baginya sorga. Dan orang yang mendurhakai keduanya, maka baginya neraka.
Maka apabila anda telah memperoleh perhatian akan pelajaran tersebut secara beransur-ansur, maka tahulah anda bahwa
inilah madzhab yang sebenarnya. Dan yakinlah anda bahwa tiap-tiap hamba Allah dalam perkembangan hal ikhwalnya, siangnya dan malamnya, adalah tidak terlepas dari kejadian-kejadian yang
mengenai ibadahnya dan mu'amalahnya ecara terus-menerus, akan akibat-akibatnya. Maka haruslah bertanya tentang kejadian-kejadian yang jarang terjadi dan haruslah bersegera mempelajari apa yang
diharapkan biasanya terjadi dalam waktu dekat.