Blogger Jateng

Antara Islam dan Madzhab



Kebetulan saja, orang tua kita penganut agama Islam. Tingkat ketaatan merekapun bermacam-macam. Ada yang sangat menjaga, ada pula yang biasa-biasa saja; bahkan tak acuh. Sehingga kita, sering kali menganggap Islam itu seperti apa yang ada di rumah. Yakinnya, Islam itu satu. Urusannya hanya salat dan puasa. Percaya bahwa Islam itu satu, tidaklah salah. Tapi terlalu memaksakan diri menutup dari realita.
Mazhab . Secara bahasa berarti jalan atau tempat yang dilalui. Sebuah jalan yang muncul di antara umat muslim untuk mencapai kejernihan agama Islam. Beragam macam orang memahami Islam. Mengatakan Islam itu hanya satu dan tidak ada mazhab, berarti mengikuti “mazhab” yang diyakini dalam benaknya sendiri. Perbedaan di antara penganut berada dalam tataran mazhab. Semua tentang bagaimana cara memahami Islam secara utuh.
Manusia itu adalah umat yang satu. (Setelah timbul perselisihan), kemudian Allah mengutus para nabi sebagai pemberi peringatan. Allah menurunkan bersama mereka Kitab yang benar untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Tidaklah berselisih tentang Kitab itu melainkan orang yang telah didatangkan kepada mereka Kitab, yaitu setelah datang kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, karena dengki antara mereka sendiri. Allah memberi petunjuk orang-orang yang beriman kepada kebenaran tentang hal yang mereka perselisihkan itu sesuai kehendak-Nya. Allah selalu memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus. (QS. Albaqarah: 213)
Manusia dahulunya hanyalah satu umat, kemudian mereka berselisih. Kalau tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dari Tuhanmu dahulu, pastilah telah diberi keputusan di antara mereka, tentang apa yang mereka perselisihkan itu. (QS. Yûnûs: 19)
Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat, tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu. Maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kamu semuanya kembali, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu. (QS. Almâidah: 48)
Jikalau Tuhanmu menghendaki, tentu Dia menjadikan manusia umat yang satu, tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat, kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Tuhanmu. (QS. Hûd: 118-119)
Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang memberikan keputusan di antara mereka pada hari kiamat tentang apa yang selalu mereka perselisihkan padanya. (QS. Assajdah: 25)
Sesungguhnya (agama) ini,adalah agama kamu semua; agama yang satu. Aku adalah Tuhanmu, maka bertakwalah kepada-Ku. (QS. Almu’minûn: 52)
Tuhan kami dan Tuhanmu adalah satu. Hanya kepada-Nyalah kami berserah diri. (QS. Alankabût: 46)
ﺇﺫَ ﺍَﻛْﻔَﺮَ ﺍﻟﺮَّﺟُﻞُ ﺍَﺧَﺎﻩُ ﻓَﻘَﺪْ ﺑَﺎﺀَ ﺑِﻬَﺎ ﺍَﺣَﺪَﻫُﻤَﺎ
Apabila seseorang mengkafirkan saudaranya , maka kembalilah kekufuran itu kepada salah seorang daripada keduanya. (HR. Muslim)
ﺍَﻳﻤَﺎ ﺍﻣﺮِﺉ ﻗَﺎﻝَ ﻷﺧِﻴْﻪِ : ﻳَﺎ ﻛَﺎﻓِﺮ ﻓَﻘَﺪْ ﺑَﺎﺀَ ﺑِﻬَﺎ ﺍَﺣَﺪُ ﻫُﻤَﺎ ﺍِﻥْ ﻛَﺎﻥَ ﻛَﻤَﺎ ﻗَﺎﻝَ , ﻭَﺍِﻻّ ﺭَﺟَﻌَﺖْ ﻋَﻠَﻴْﻪِ
Siapa berkata kepada saudaranya “ Hai kafir! ”, maka kembalilah kekufuran itu kepada salah seorang daripada keduanya. Kalau memang saudaranya itu sebagalmana ia kata (benarlah ia), tetapi kalau tidak, niscaya kembalilah kekufuran itu kepadanya (sendiri). (HR. Muslim)
ﻣَﻦْ ﺩَﻋَﺎ ﺭَﺟُﻼً ﺑِﺎﻟﻜُﻔْﺮِ ﺍَﻭْ ﻗَﺎﻝَ : ﻋَﺪُﻭّﺍ ﺍﻟﻠﻪ , ﻭَﻟﻴْﺲَ ﻛَﺬَﻟِﻚَ ﺍِﻻّ ﺣَﺎﺭَ ﻋَﻠَﻴْﻪِ
Barang siapa mengkafirkan seorang atau ia panggil dia “Hai musuh Allah! ” padahal tidak ia begitu, melainkan kembalilah (panggilannya) itu kepadanya sendiri. (HR. Muslim)
sumber: ejajufri