Blogger Jateng

Pidato Sayyidina Abu Bakar Ketika Pertama Kali Menjadi Khalifah yang sangat Menggetarkan Jiwa


Pidato Sayyidina Abu Bakar Ketika Pertama Kali Menjadi Khalifah yang sangat Menggetarkan Jiwa

Belum habis kesedihan Abu Bakar Ash-Shiddiq sejak mendengar wafatnya Rasullah SAW, tahu-tahu dia dapati dirinya harus menjadi khalifah setelahnya. Harus mengambil kedudukan Rasulullah SAW sebagai pemimpin umat yang mengatur urusan dunia, seperti yang telah dilakukan Nabi SAW. Padahal jabatan itu sendiri sebenarnya jauh dari keinginannya, bahkan tak pernah terlintas dalam pikirannya.
Maka berdirilah Abu Bakar di masjid Rasul SAW, lalu dinaikinya mimbar tempat Rasulullah SAW dulu pernah berdiri. Hanya saja, Abu Bakar berdiri satu derajat lebih rendah dari tangga mimbar yang pernah diinjak Rasulullah SAW, karena hormatnya kepada kedudukan beliau, dan karena ia merasa tak patut menyejajarkan dirinya dengan beliau.
Di mimbar tersebut, Abu Bakar menangis, namun tak lama ia kembali sadar dan cepat-cepat menguasai dirinya. Ia pun lalu berdiri tegak di hadapan kaum Muslimin seraya berkata:
“Sesungguhnya aku kini telah diangkat menjadi pemimpin kalian, padahal aku bukanlah yang terbaik di antara kalian. Maka, kalau aku berlaku baik, maka bantulah aku, dan kalau aku keliru, maka luruskanlah aku.”
“Kejujuran ialah amanat, sedang dusta adalah khianat. Orang lemah di antara kamu, pada sisiku dia kuat, sehingga aku berikan haknya padanya, Insya Allah. Dan orang kuat di antara kamu, pada sisiku dia lemah, sehingga aku ambil hak daripadanya, Insya Allah.”
“Tidak ada satu kaum yang meninggalkan perjuangan di jalan Allah, kecuali Allah menimpakan pada mereka kehinaan. Dan tidak ada suatu kejahatan yang merajalela pada suatu kaum, kecuali Allah menimpakan bencana atas mereka secara merata.”
“Taatilah aku selagi aku taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Bila aku sendiri bermaksiat kepada Allah dan Rasul-Nya, maka tak ada kewajiban bagimu untuk taat kepadaku. Bangkitlah kalian untuk shalat, semoga Allah merahmati kalian.”
Pidato di atas adalah kata-kata pertama yang diucapkan orang di atas mimbar Rasulullah SAW sejak beliau wafat, yang disampaikan oleh Abu Bakar Ash-Shiddiq. Pidato tersebut merupakan pedoman pertama yang dijadikan pegangan dalam memimpin umat sebagai seorang khalifah, dan juga perjanjian antara seorang kepala negara dengan rakyatnya, orang-orang Islam, seperti dikutip dari Kisah-Kisah Teladan Sepanjang Sejarah Islam hal 91-91.

Sumber:newsnews.baldatuna