Mengambil Manfaat dari Setiap Manusia -->

Mengambil Manfaat dari Setiap Manusia

Friday, March 20, 2020, March 20, 2020

Mengambil Manfaat dari Setiap Manusia


Adapun mengambil manfaat dari manusia, adalah dengan usaha dan mu'amalah (mengadakan hubungan dengan jual beli dan lain-lain). Yang demikian itu, tidak mungkin, kecuali dengan bercampur baur. Dan orang yang memerlukan kepada yang demikian itu, memerlukan kepada meninggalkan pengasingan diri. Lalu beradalah ia dalam jihad (perjuangan) dan bercampur baur itu, jikalau ia mencari penyesuaian Agama padanya, sebagaimana telah kami terangkan dahulu pada "kitab Usaha". Maka jikalau ada padanya harta, jikalau ia merasa cukup puas dengan harta itu, niscaya, puaslah ia dengan harta itu. Maka mengasingkan diri (uzlah) adalah lebih utama baginya, apabila tertutup dalam kebanyakan hal, segala jalan usaha, selain dari yang maslahat. Kecuali adalah maksudnya berusaha itu untuk bersedekah.

Apabila ia berusaha dari cara yang tersebut dan ia mengeluarkan sedekah dengan usahanya itu, maka itu lebih utama daripada mengasingkan diri. Kerana menggunakan waktunya itu dengan amalan sunat. Dan tidaklah itu lebih utama daripada mengasingkan diri, kerana menghabiskan waktunya untuk mencari dalil (tahaqquq) tentang mengenal Allah dan ilmu-ilmu agama. Dan tidaklah yang lebih utama, daripada menghadapkan jiwa dengan seluruh cita-cita kepada Allah Ta'ala. Dan menjuruskannya untuk mengingati Allah. Yakni siapa yang berhasil memperoleh kejinakkan hati dengan munajah dengan Allah, dengan kasyaf (terbuka hijab) dan dengan mata hati. Tidak dengan sangka-sangkaan dan khayalan-khayalan yang batil.

Adapun memberi manfaat, yaitu : memberi manfaat kepada manusia. Adakalanya dengan hartanya atau dengan tenaga badannya. Ia bangun menunaikan hajat keperluan manusia itu, di atas jalan mengharapkan pahala. Maka pada bangkit menunaikan hajat keperluan kaum muslimin, ada pahalanya. Dan yang demikian itu, tidaklah tercapai, selain dengan bercampur baur. Dan orang yang sanggup bercampur baur dengan manusia, serta dapat menegakkan batas-batas hukum syariat, maka bercampur baur itu lebih utama baginya dari uzlah, jikalau dalam uzlahnya itu, ia tidak mengerjakan selain shalat-shalat sunnah dan amalan-amalan yang dilaksanakan dengan badan (a'mal badaniah). Dan jikalau ia termasuk orang yang terbuka baginya jalan amalan dengan hati, dengan berkekalan dzikir dan tafakkur, maka yang demikian itu, tidaklah sekali-kali dapat disamakan oleh yang lain.


TerPopuler