Siaran Pers PBNU Terkait Covid-19 -->

Siaran Pers PBNU Terkait Covid-19

Tuesday, April 21, 2020, April 21, 2020



Dalam siaran pers yang dibacakan Prof. Dr. KH. Said Aqil Sroj, MA,  , terdapat lima poin, sebagai berikut:

1. Mengimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk tidak panik dan bersama-sama menjaga kondisi sosial dengan tetap berada di rumah masing-masing demi keselamatan keluarga yang sekaligus juga membantu upaya pemerintah dalam rangka memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19;

2. Mendukung sepenuhnya kebijakan pemerintah Indonesia dalam rangka memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19 antara lain:
a. Kebijakan pembatasan sosial berskala besar (physical, social distancing) sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;
b. Memberikan bantuan bagi masyarakat lapisan bawah yang terkena dampak virus corona yang dikenal dengan enam paket bantuan yaitu, baik berupa peningkatan jumlah penerima bantuan besar manfaat Program Keluarga Harapan, Kartu Sembako, Kartu Pra-Kerja, penggratisan tarif listrik kapasitas 450 w. dan diskon 40%bkapasitas 900 w. selama tiga bulan, antisipasi kebutuhan pokok, serta menjadikan keringanan kredit;

3. Mengimbau kepada umat muslim agar melaksanakan ibadah shalat jumat, shalat tarawih, idul fitri tahun 1441 H. di rumah masing-masing, serta tidak melaksanakan kegiatan takbir keliling, buka bersama, silaturrahim. Demikian pula kepada umat non-muslim untuk melaksanakan ibadah di rumah masing-masing agar dapat mengurangi potensi penyebaran virus Covid-19;

4. Mengimbau kepada masyarakat agar sebisa mungkin tidak melakukan mudik ke daerah masing-masing sesuai dengan imbauan dari pemerintah. Di samping itu LPOI dan LPOK juga sangat mendukung rencana kebijakan pemerintah untuk memberikan insentif kepada masyarakat yang tidak pulang atau tidak mudik agar dapat merayakan hari raya di keluarganya masing-masing;

5. Meminta kepada seluruh pihak agar menghilangkan stigma terhadap warga yang terpapar Covid-19, serta tidak ada politisasi dan komodifikasi atas krisis yang melanda bangsa ini. Hendaknya setiap umat beragama tidak mudah menerima, tidak mudah percaya, dan membagikan hoax atau berita bohong terkait pandemi Covid-19.

TerPopuler