Inilah Tempat Masuknya Setan Pada Hati Manusia -->

Inilah Tempat Masuknya Setan Pada Hati Manusia

Tuesday, March 17, 2020, March 17, 2020


Inilah Tempat Masuknya Setan Pada Hati Manusia

Inilah Tempat Masuknya Setan Pada Hati Manusia

Ketahuilah, Bahwa contohnya hati itu seperti benteng. Dan setan itu musuh, yang bermaksud masuk kedalam benteng. Lalu ia memilikinya dan menguasainya. Dan tidak sanggup menjaga benteng dari musuh, selain dengan menjaga pintu-pintu benteng, tempat-tempat masuk dan tempat-tempat lobangnya. Dan tidak sanggup menjaga pintu-pintunya, oleh orang yang tiada mengetahui pintu-pintu itu. Maka menjaga hati dari bisikan setan itu wajib. Yaitu: fardlu’ain atas tiap-tiap orang mukhalaf (sudah baligh dan berakal). Dan sesuatu yang menyampikan kepada wajib, juga menjadi wajib. Dan tidak sampai dapat menolak setan, selain dengan mengetahui tempat-tempat masuknya. Lalu mengetahui tempat-tempat masuknya menjadi wajib. Tempat-tempat masuknya setan dan pintunya, ialah: sifat-sifat hamba. Dan itu banyak. Tetapi, kami akan menunjukkan kepada pintu-pintu yang besar, yang berlaku seperti jalan –jalan yang tidak sempit dari banyaknya tentara setan.

Dianatara pintu-pintu setan yang besar, ialah: marah dan nafsu syahwat. Marah, ialah binasanya akal. Apabila lemah tentara akal, niscaya tentara setan menyerang. Manakala manusia itu marah, niscaya setan bermain dengan dia, seperti anak-anak bermain dengan bola. Driwayatkan, bahwa Musa As, dijumpai oleh iblis. Lalu iblis itu berkata kepadanya: ”Hai Musa! Engakau yang dipilih oleh Allah menjadi RasulNya dan berkata-kata dengan engkau. Dan aku adalah salah satu dari pada MakhlukNya, yang telah berdosa. Aku mau bertobat. Maka bersyafatlah engkau kepadaku pada Tuhanku, kiranya Ia menerima tobatku! “Musa menjawab: “boleh!” tatkala Musa As naik diatas bukit dan berkata-kata dengan Tuhan ‘Azza wa Jalla dan mau turun, lalu Tuhan berfirman kepadany: “Tunaikanlah amanah!”. Maka Musa As menjawab: “Wahai Tuhanku! HambaMu iblis ingin bertobat”. Lalu Allah Ta’ala mewahyukan kepada Musa: “Wahai Musa! Engkau telah menunaikan hajat engkau. Suruhlah iblis itu bersujud kepada kuburan Adam, sehingga diterima tobatnya”.

Kemudian, Musa menemui iblis dan berkata kepadanya: “Aku telah tunaikan hajatmu. Kamu disuruh bersujud kepada kuburan Adam, sehingga diterima tobatmu”. Lalu iblis itu marah dan menyombong, seraya berkata: “Aku tidak sujud kepadanya waktu dia masih hidup. Apakah aku akan sujud kepadanya, setelah ia mati?” kemudian, iblis itu berkata kepada Musa As: “Hai Musa! Engkau mempunyai hak atasku, disebabkan engaku member syafaat bagiku kepada Tuhan engkau. Ingatlah akan aku pada tiga hal, yang tidak akan aku binasakan engkau padanya: ingatlah aku ketika engkau marah. Sesungguhnya rohku dalam hati engkau. Mataku pada mata engkau. Aku lalu pada engkau pada tempat lalunya darah. Ingatlah aku apabila engkau telah  marah. Sesungguhnya apabila manusia sudah marah, niscaya aku hembuskan dalam hidungnya. Lalu ia tidak tahu apa yang akan diperbuatnya. Ingatlah aku ketika engkau berada digaris perang. Maka sesungguhnya, aku akan mendatangi manusia, ketika berada digaris perang. Lalu aki ingatkan dia akan istrinya, anaknya dan keluarganya. Sehingga ia berpaling dari garis perang. Jagalah diri dari duduk-duduk dengan wanita yang bukan mahram. Aku adalah utusannya kepada engkau dan utusan engkau kepadanya. Maka selalu aku demikian, sehingga aku membuat fitnah diantara engkau dengan dia dan aku membuat fitnah diantara dia dengan engkau”.

Setan itu menunjukkan dengan yang demikian, kepada nafsu-syahwat, marah dan rakus. Melarikan diri dari garis perang (perjuangan). Adalah rakus kepada dunia. Enggannya setan daripada sujud kepada Adam As yang sudah wafat adalah dengki. Dan dengki itu tempat masuknya yang terbesar. Telah disebutkan, bahwa sebagian wali-wali berkata kepada iblis: “perlihatkanlah kepadaku, bagaimana engkau mengalahkan anak Adam (manusia). Iblis menjawab: “Aku ambil dia ketika marah dan ketika dating hawa nafsunya”.

Sinar mata hati itulah yang memperkenalkan tempat-tempat masuknya setan. Apabila manusia itu ditutup oleh dengki dan rakus, niscaya ia tidak dapat melihat. Maka ketika itu, setan mendapat kesempatan. Lalu baguslah pada orang yang rakus, semua yang dapat menyampaiaknnya kepada nafsu memasuki kapalnya, lalu membawa masing-masing berpasangan, jantan dan betina, sebagaimana yang diperintahkan oleh Allah Ta’ala. Lalu ia melihat dalam kapal itu seorang tua yang tidak dikenalnya. Nuh As bertanya: “Apakah yang menyebabkan engkau masuk kemari?”. Orang tua itu menjawab: “Aku masuk untuk mendatangkan bencana kedalam hati teman-temanmu. Lalu hati mereka bersama aku dan badannya bersama kamu”. Lalu Nuh As berkata: “keluar dari kapal ini, hai musuh Allah! Engkau sesungguhnya terkutuk”. Lalu iblis itu berkata: “Lima perkara yang membinasakan manusia dan akan aku ceritakan kepada engkau tiga perkara daripadanya. Dan yang dua perkara tidak akan aku ceritakan “. Lalu Allah Ta’ala menurunkan wahyu kepada Nuh As bahwa: “Engkau tidak memerlukan yang tiga perkara itu. Dan hendaklah diterangkannya kepada engkau yang dua perkara lagi”. Lalu Nuh As bertanya kepada iblis tersebut: “Mana yang dua perkara itu?”. Iblis menjawab: “keduanya yang tidak membohongi aku keduanya yang tidak menyalahi aku. Dengan keduanya itu, manusia binasa: rakus dan dengki. Dengan sebab dengki, aku terkutuk dan aku menjadi setan terkutuk. Adapun rakus, maka telah dibolehkan bagi Adam surga seluruhnya, selain sepohon kayu. Maka aku memperoleh hajatku dari padanya disebabkan kelobaannya”.

TerPopuler