Tentara Hati Orang yang Saleh -->

Tentara Hati Orang yang Saleh

Monday, March 23, 2020, March 23, 2020

Tentara-tentara Hati

 



Allah Ta'ala berfirman :  وما يعلم جنود ربك الاهو (المدثر: ٣١)  Artinya : "Tidaklah yang mengetahui tentara Tuhanmu, selain ia sendiri". (QS. Al-Muddats-tsir, ayat 31) Allah SWT mempunyai tentara yang terkumpul banyak dalam hati, dalam roh dan dalam alam-alam yang lain. Hanya Allah sendiri yang mengetahui hakikatnya dan penguraian bilangannya. Dan kami sekarang mengisyaratkan kepada sebagian tentara hati. Maka itulah yang menyangkut dengan maksud kami. Hati itu mempunyai dua tentara : tentara yang dapat dilihat dengan mata kepala dan tentara yang tidak dapat dilihat, kecuali dengan mata hati. Hati itu berkedudukan raja. Dan tentara itu berkedudukan pelayan dan pembantu. Inilah arti tentara. Adapun tentara hati yang dapat disaksikan dengan mata, ialah : tangan, kaki, mata, telinga, lidah dan anggota-anggota tubuh lainnya, yang zahir dan yang batin. Semuanya itu pelayan hati dan yang bekerja cuma-cuma untuk hati. Hati lah yang menggunakannya dan yang pulang pergi kepadanya. Semua anggota itu dijadikan secara naluri patuh kepada hati. Tiada sanggup menyalahinya dan mendurhakainya. Apabila hati menyuruh mata dibuka, niscaya dia terbuka. Apabila hati menyuruh kaki bergerak, niscaya ia bergerak. Apabila hati menyuruh lidah berkata-kata dan ia yakin akan hukum yang akan diperkatakan, niscaya lidah itu berkata-kata. Dan begitulah dengan anggota-anggota badan lainnya. 


Kepatuhan anggota-anggota tubuh dan pancaindra kepada hati, dapat diserupakan dari segi kepatuhan para malaikat kepada Allah Ta'ala. Sesungguhnya malaikat itu secara naluri patuh, tiada sanggup menyalahiNya. Bahkan, mereka tiada mendurhakai Allah akan apa yang disuruh oleh Allah. Mereka berbuat, apa yang disuruh. Hanya keduanya itu, berbeda pada satu hal. Yaitu : bahwa para malaikat itu, mengetahui dengan keta'atan dan kepatuhannya. Dan pelupuk mata itu mematuhi hati tentang terbuka dan tertutupnya, dengan jalan : terjadinya demikian (taskhir). Tiada berita baginya dari dirinya dan dari kepatuhannya kepada hati. Sesungguhnya, hati itu memerlukan kepada tentara tersebut, sebagaimana perlunya kepada kendaraan dan perbekalan perjalanannya, yang karena itulah, dia dijadikan. Yaitu : perjalanan kepada Allah SWT dan dilampaui tempat-tempat untuk menemuiNya. Maka kerana itulah, hati itu dijadikan. Allah Ta'ala berfirman :   وما خلقت الجن والإنس الاليعبدون (الذاريات : ٥٦)  (Wa maa kha-laqtul-jinna wal-insan, illa li-ya'buduu-ni)  Artinya : "Tidaklah Aku jadikan jin dan manusia, melainkan untuk beribadah (memperhambakan diri) kepadaku". (QS. Adz-Dzariyat, ayat 56) Sesungguhnya kendaraan hati itu tubuh. Dan perbekalannya ilmu. Dan sesungguhnya sebab-sebab yang menyampaikannya kepada perbekalan dan yang menetapkannya dari perbekalan itu ialah : amal shalih. Dan tidak mungkin hamba itu sampai kepada Allah SWT selama badannya tidak tenang. Dan ia tidak melewati (meninggalkan) dunia. Sesungguhnya tempat yang terdekat tak boleh tidak dilewati, untuk sampai ketempat yang terjauh. Dunia adalah tempat bercocok tanam bagi akhirat. Dan salah satu tempat petunjuk. Dinamakan dengan dunia, karena dia tahu yang terdekat dari dua tempat tersebut. Maka perlulah menyiapkan perbekalan dari dunia (alam) ini. Maka badan itu, kendaraannya, yang menyampaikannya kepada alam ini. Maka ia memerlukan kepada persiapan badan dan memeliharakannya. Sesungguhnya badan itu dipelihara, dengan menarikkan kepadanya makanan dan lain-lain yang sesuai dengan dia. Dan menolak dari padanya, sebab-sebab kebiasaan, yang meniadakan badan itu. Maka ia memerlukan kepada dua tentara untuk menarik makanan itu. Yaitu : tentara batin, ialah : nafsu syahwat dan tentara zahir, ialah : tangan dan anggota-anggota badan yang menarik makanan.   

Maka dijadikan didalam hati, apa yang dihayatinya, dari keinginan-keinginan. Dan dijadikan anggota-anggota badan yang menjadi alat keinginan-keinginan itu. Maka diperlukan dua tentara untuk menolak bahaya yang membinasakan : tentara batin. Yaitu : marah yang menolak segala yang membinasakan dan menuntut balas dari musuh. Dan tentara zahir, yaitu : tangan dan kaki, dimana dengan tangan dan kaki itu dapat bekerja menurut kehendak marah. Semua itu, dengan hal-hal yang diluar badan. Maka anggota-anggota dari badan itu, adalah seperti alat senjata dan lainnya. Kemudian, orang yang memerlukan kepada makanan, selama ia tidak mengenal makanan itu, niscaya tidak bermanfaat kepadanya, keinginan dan kesukaan kepada makanan itu. Maka ia memerlukan kepada dua tentara untuk mengenalnya : tentara batin. Yaitu : panca indra pendengaran, penglihatan, penciuman, penyentuhan dan perasaan lidah. Dan : tentara zahir, yaitu : mata, telinga, hidung, dan lain-lain. 

TerPopuler