Sesungguhnya ambillah ibarat dengan cerita ini!Janganlah kiranya anda menjadi penyelidik dari ilmu yang dicela Agama dan dilarang dari padanya! Dan haruslah mengikuti para shahabat Nabi saw. dan berpeganglah kepada Sunnah! Keselamatan adalah dengan mengikuti jejak Nabi. Dan bahaya adalah dalam membahas beberapa perkara dan berdiri sendiri dalam hal itu.
Janganlah diperbanyak membanggakan diri dengan pendapat sendiri, akal pikiran sendiri, dalil sendiri dan keterangan sendiri dengan mendakwakan : "Bahwa aku mengadakan pembahasan tentang hal-hal itu, untuk aku ketahui yang sebenarnya".
Manapun kemelaratan yang timbul dalam pemikiran mengenai ilmu pengetahuan, maka kemelaratannya yang kembali kepadamu adalah lebih besar. Berapa banyak hal yang engkau perhatikan, lalu menimbulkan kemelaratan oleh perhatian itu, yang hampir mencelakakan kamu di akhirat, kalau tidaklah rahmat Tuhan datang membelainya.
Ketahuilah! Sebagaimana seorang tabib yang ahli, mengetahui
segala pengobatan, di mana menjauhkan diri daripadanya, orang yang tak mengetahuinya, maka demikian pula para Nabi, tabib hati dan para ulama, yang tahu sebab-sebab hidup keakhiratan.
Dari itu, janganlah terlalu berpegang teguh kepada sunnah mereka, dengan akal pikiranmu, maka kamu akan binasa! Berapa banyak orang yang terkena suatu halangan pada anak jari tangannya. Lalu akal pikirannya menghendaki untuk memijit anak jari itu. Sehingga diberitahukan oleh tabib yang ahli, bahwa obatnya adalah tapak tangan itu dipijit dari bahagian lain dari badan. Orang itu tidak mau menerimanya, karena ia tidak mengetahui percabangan urat dan pertumbuhannya serta cara perlipatannya pada tubuh. Maka begitu juga urusan pada jalan akhirat, pada yang halus-halus dari sunnah agama dan adab-adabnya. Dan mengenai aqidahnya yang menjadi ibadah manusia, mengandung rahasia dan isi yang halus-halus, yang tak sanggup keluasan akal manusia dan kekuatannya mengetahuinya. Sebagaimana pada khasiat batu-batu ada hal-hal yang ajaib, yang tak sampai ilmu tukangnya ke sana. Sehingga tidak ada orang yang mengetahui sebab, maka besi berani itu menarik besi biasa.