Kehidupan di tengah laut seakan tidak lepas dari Menteri Susi Pudjiastuti. Ia kembali terlihat hangat saat bercengkerama dengan para nelayan di tengah laut.
Tidak seperti obrolan biasanya, perempuan 53 tahun itu seketika memberikan saran kepada para nelayan untuk membaca shalawat sebelum melempar jaring ke laut.
Momen tersebut terjadi ketika Menteri Kelautan dan Perikanan itu bertemu para nelayan asal Cirebon di Muara Baru setelah ia menyusuri Pulau Pari, Kepulauan Seribu, Ahad (22/7) menjelang sore hari. Peristiwa tersebut terdokumentasikan lewat video yang viral di media sosial.
Awalnya, menteri nyentrik ini melihat-lihat hasil tangkapan para nelayan tersebut. Setelah melontarkan beberapa pertanyaan, para nelayan mengeluh bahwa di perairan Cirebon saat ini sudah jarang terdapat udang.
Sambil memeriksa hasil tangkapan para nelayan yang terdiri dari udang, lobster, dan ikan, Susi mendorong agar nelayan tidak menggunakan alat penangkap yang bisa merusak lingkungan dan ekosistem laut seperti cantrang.
Hal ini juga untuk memastikan perkembangbiakan udang tetap lancar sehingga kelangkaan udang bisa teratasi.
Namun, di tengah kesulitan para nelayan memperoleh hasil tangkapan, Susi secara lugas menyarankan agar para nelayan tidak lupa membaca shalawat sebelum melempar jaring, karena menurutnya bismillah saja tidak cukup.
“Sampean nek buang jaring, moco shalawat (anda kalau lempar jaring, baca sholawat),” kata Susi yang berbincang dengan para nelayan dengan menggunakan bahasa Jawa.
Nelayan pun menimpali, “Kalau bismillah tahu.”
“Nek bismillah tok ra cukup, shalawat yo…(Kalau bismillah saja nggak cukup, sholawat ya…),” kata Susi yang juga balik menimpali disusul ucapan terima kasih kepada para nelayan tersebut.
Sebelum obrolan tersebut, Susi menawar hasil tangkapan para nelayan dengan nominal Rp500 ribu.
“Ta tuku kene… iki piro?… limang atus ewu oleh? limang atus ewu yo? (Saya beli sini… ini berapa?… Lima ratus ribu boleh? Lima ratus ribu ya?),” kata Susi menawar.
Namun pada akhirnya Menteri Susi memberikan uang Rp1 juta untuk membeli hasil tangkapan nelayan tersebut.
“Ta ke’i sakjuta iki. Sing limang atus sedekah (saya kasih satu juta ini. Yang lima ratus sedekah),” ujar Susi disambut seyum sumringah para nelayan. (Fathoni/ NU Online)