Anggota Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Tifatul Sembiring berharap, Persaudaraan Alumni (PA) 212 tak lagi mengumbar kebencian akibat Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu. Menurut dia, masalah dalam Pilkada DKI tidak perlu diresapi berlarut-larut.
“Tapi saya sebagai salah seorang warga negara berharap janganlah sampai semangat kebencian maaf ya karena Pilkada DKI menumbuhkan luka. Jangan sampai berlarut-larut terus,” kata Tifatul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (24/7).
Tifatul tak memungkiri bahwa organisasi yang dipimpin oleh Habib Rizieq Syihab berhak menyuarakan pendapatnya. Namun, sebaiknya, kata dia, pendapat tersebut tidak didasari nama sebuah partai politik.
“Jadi silakan alumni 212 semua kan ikut, enggak ada atas nama partai, silakan menyuarakannya, belum tentu satu kelompok mewakili semua yang ikut dalam acara itu, guyub aja,” ungkapnya.
Selain itu, PKS juga memiliki alasan tersendiri atas ketidakhadirannya di pertemuan petinggi partai Gerindra dan PAN dengan PA 212. Alasannya partai pimpinan Muhammad Sohibul Iman ini tak ingin menonjolkan diri dekat dengan PA 212.
“Kalau kita dengan teman-teman PA 212 komunikasi jalan, cuma kita enggak ingin menonjol-nonjolkan dirilah walaupun dulu ada yang pidato Wakil Ketua DPR (Fahri Hamzah), itu tidak mewakili partainya sama sekali, dulu kan spontan saja dan menurut saya itu hak mereka juga menyatakan pendapat mereka,” tandasnya. [rnd]
Source: merdeka.com