Tujuh Ibadah Yang Dapat Dilakukan Perempuan Selama Ramadhan -->

Tujuh Ibadah Yang Dapat Dilakukan Perempuan Selama Ramadhan

Wednesday, May 23, 2018, May 23, 2018
ibadah perempuan haid

Ramadhan adalah bulan istimewa, umat Islam disarankan untuk memperbanyak ibadah selama sebulan. Namun paling  disayangkan, wanita  yang haid malah  terhalang untuk mengemban  ibadah-ibadah tertentu.
Dalam Hasyiyah al-Qulyubi dijelaskan  bahwa wanita  yang sedang haid tidak perlu berduka  dan fobia  kehilangan pahala dari ibadah yang ditinggalkan. Meninggalkan ibadah ketika  haid atau nifas adalah  bentuk ketaatan untuk  Allah Swt, bahkan baginya pahala laksana  wajibnya shalat saat  suci.
Untuk orang yang selalu istiqomah melakukan ibadah  , ketika  suatu hari ia tidak dapat melaksanakan ibadah  , maka baginya pahala sebagai pahala ibadah dilakukan setiap hari, Nabi berkata:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: إذا مرض العبد, أو سافر, كتب له مثل ما كان يعمل مقيما صحيحا
"Jika seorang berpengalaman  ibadah jatuh sakit atau safar, ia tetap diberi pahala ibadah sebagaimana saat  ia sehat atau sebagaimana saat  ia tidak dalam safar" (HR. Bukhari)
Meskipun demikian, paling  disayangkan bila wanita  yang haid menyia-nyiakan waktunya di bulan Ramadhan. Lalu beribadah apa yang bisa dilakukan  haid?
Mengembangkan Sours
Perempuan yang haid hendaknya menggandakan  praktek baik di bulan Ramadhan, misalnya  dengan membangkitkan  sahur dan menyiapkan santap  sahur guna  orang yang berpuasa. Karena kebajikan  sekecil apa pun  patut disembah.
Rasulullah Saw bersabda "Setiap kebaikan adalah  sedekah, dan di antara format  kebaikan adalah  kamu bertemu saudaramu dengan wajah yang menyenangkan, dan Anda  menuangkan air dari embermu ke dalam bejana milik  saudaramu (HR Muslim, Tirmidzi, Ibnu Hibban dan Ahmad)
Jika menuangkan air ke dalam bejana milik orang yang berbeda dianggap baik, bagaimana menyiapkan makanan susu untuk berpuasa? Tentu saja bakal  lebih tidak sedikit  kebaikan yang didapat.
Seperti yang diceritakan  Anas Ra "Kami dulu bepergian bersama dengan  Nabi Saw, salah satu dari kami  ada yang cepat dan ada juga  tidak. Kemudian di hari yang paling  terik tersebut  kami berhenti di sebuah  tempat dan orang yang dapat  berteduh hanyalah orang yang memiliki  pakaian, bahkan salah satu  kami ada  orang yang berlindung dari sinar matahari melulu  dengan tangannya saja. Kemudian mereka yang berpuasa juga jatuh. Kemudian orang yang tidak berpuasa itu naik, lalu membangun tenda dan meminum fauna mereka . Rasulullah (damai dan berkah besertanya) berkata, "Hari ini mereka yang putus (tidak puasa) sudah menuai pahala" (HR Muslim)
Makan Orang yang Berbuka Puasa
Wanita yang mengalami menstruasi dapat  mendapatkan pahala puasa dengan memberi makan  orang yang berbuka puasa. Sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: من فطر صائما كان له مثل أجره, غير أنه لا ينقص من أجر الصائم شيئا
Rasulullah Saw bersabda "Barangsiapa memberi santap  orang yang berpuasa, maka baginya pahala laksana  orang yang berpuasa tersebut, tanpa meminimalisir  pahala dari orang yang berpuasa tersebut  sedikitpun.
Dengarkan Al Qur'an
Meskipun tidak diperkenankan menyimak  Al-Qur'an, wanita  yang haid tetap diizinkan  untuk mendengarnya. Kemampuan ini didasarkan pada hadis Ibn Majah. Dari Aishah Ra dia berbicara  "Rasulullah menaruh kepala-Nya di pangkuanku ketika aku sedang menstruasi dan dia mendengarkan Al Qur'an."
Dengan tetap mendengarkan Alquran, hatinya akan jarang  kali  terkait dengan kalam Allah dan selalu menerima belas kasihan. Allah SWT mengatakan:
وإذا قرئ القرآن فاستمعوا له وأنصتوا لعلكم ترحمون
Dan bilamana  dibacakan Al Quran, maka dengarkanlah baik-baik, dan simaklah  dengan tenang sehingga  kamu mendapat rahmat (QS. Al-A'raf: 204)
Berikan hadiah
عن أنس قال: سئل النبي صلى الله عليه وسلم: أي الصوم أفضل بعد رمضان? فقال: شعبان لتعظيم رمضان, قيل: فأي الصدقة أفضل? قال: صدقة في رمضان.
Dari Anas, dia berkata: Rasulullah SAW ditanya "Apa yang lebih berpuasa setelah Ramadhan? Rasulullah Saw bersabda (puasa di bulan) Sya'ban untuk memuliakan  Ramadhan, kemudian  sedekah apa yang sangat  utama? Sedekah di Ramadhan "(HR. Tirmidzi)
Hikmah dari puasa adalah  sebagai pengingat bakal  penderitaan orang-orang miskin. Oleh sebab  itu, hendaknya umat Islam menambahkan  kualitas sedekahnya di bulan ini.
Berzikir
Menstruasi wanita masih diperbolehkan  dzikir. Kemampuan ini sesuai dengan hadits '
Kami diperintahkan agar  menyuruh terbit  para wanita  yang dipingit dalam lokasi  tinggal  untuk terbit  pada hari raya, bahkan wanita  yang sedang haid. Mereka menyampaikan  takbir dari yang berikut  takdir manusia, dan berdoa mengikuti  manusia dengan mengharapkan barakah dan kebersihan  dari pesta  (HR Bukhari Muslim).
Selain  dzikir, beberapa  cendekiawan  memungkinkan wanita  yang mengalami menstruasimendengarkan  wirid. Jadi, meskipun periode menstruasi diadakan  lama, dia masih tidak ingat  Allah Swt. Jangan lewatkan untuk mendengarkan bismillah dan doa dalam setiap kegiatan.
Sajikan Nabi
Rasulullah Saw bersabda, "Manusia yang sangat  berhak bersamaku pada hari kiamat adalah   yang paling tidak sedikit  membaca shalawat kepadaku." (HR Tirmidzi).
Menuntut Sains (Thalabul 'Ilm)
Pada periode menstruasi, wanita harus lebih sedikit  belajar, selama periode suci, mendengarkan Alquran, sementara dalam haid harus mendengarkan tafsirannya. Wanita yang sedang menstruasi  cobalah  tidak sedikit  membaca dan mengikuti  dewan pengetahuan, terutama selama bulan Ramadhan, bulan rahmat  berkah dan keistimewaan.
Tidak ada beberapa sekali hadis yang menyebutkan prioritas dari mereka yang mencari ilmu. Kebaikan ilmu pembelajaran bahkan sama dengan mendengarkan Al-Qur'an dan berdoa. Sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Ibn Majah:
عن عبد الله بن عمرو, قال: خرج رسول الله صلى الله عليه وسلم ذات يوم من بعض حجره, فدخل المسجد, فإذا هو بحلقتين, إحداهما يقرءون القرآن, ويدعون الله, والأخرى يتعلمون ويعلمون, فقال النبي صلى الله عليه وسلم: كل على خير, هؤلاء يقرءون القرآن, ويدعون الله, فإن شاء عطاهم, وإن شاء منعهم, وهؤلاء يتعلمون ويعلمون, وإنما بعثت معلما فجلس معهم
Dari Abdullah bin Amr, dia meriwayatkan  bahwa suatu Hari Nabi Muhammad masuk ke masjid. Di dalam masjid itu  ada dua kelompok  sahabat yang sedang berkumpul. Kelompok kesatu  sedang menyimak  al-Qur'an dan berdoa. Sedangkan kelompok kedua  sedang belajar dan mengajar. Rasulullah Saw juga  bersabda "Mereka seluruh  berada dalam kebaikan, yaitu  mereka yang menyimak  al-Qur'an dan berdoa untuk  Allah, andai  Allah berkehendak Dia bakal  memberi (apa yang mereka minta) danjika Tuhan menginginkan Dia akan  memegangnya dan (keduanya) mereka yang belajar dan mengajar. Tentunya saya dikirim sebagai guru. Kemudian Rasulullah Saw duduk dan bergabung bersama  kelompok kedua (HR Ibnu Majah)
Dishare dari FERA RAHMATUN NAZILAH melalui Islami.co

TerPopuler