Blogger Jateng

Menengok Santri Luar Negeri di Pesantren Lirboyo



Di sela pengawasan atas perpindahan kamar Blok S Selasa kemarin (06/09), Agus Abdul Qodir Ridwan, Ketua Umum Pondok Pesantren Lirboyo, menyempatkan diri untuk mengunjungi kamar santri luar negeri, yang masih berada dalam lingkup Blok S.
Dalam kunjungannya itu, beliau tidak hanya sebatas ingin mengetahui keadaan mereka. “Kalian itu santri-santri yang jauh. Pastinya banyak hal yang berbeda dengan yang di rumah kalian,” buka beliau. Para santri yang berada di dalam kamar hanya tersenyum kecil, sambil saling sikut dengan temannya.
Selain bahasa, mereka harus terbiasa dengan makanan yang tersedia. Pernah salah satu dari mereka, saat awal kedatangannya, hanya makan mie instan hingga beberapa bulan. “Saya coba (memakan sayuran dan lauk yang ada), gak kuat perut saya,” tukas Takai, santri asal Pattani, Thailand yang sekarang menapaki kelas dua tsanawiyah Madrasah Hidayatul Mubtadi-ien.
Namun, bukan mendengarkan cerita itu yang menjadi tujuan utama dari kunjungan dini hari itu.
Advertisement
Diiringi bisingnya keadaan di luar kamar karena perpindahan kamar masih saja belum usai, beliau sampaikan kepada mereka, bahwa sebagai santri yang berasal dari daerah sangat jauh, tentunya tanggungjawab yang ada di pundak mereka demikian besar. Karenanya, di malam itu juga, beliau laksanakan apa yang menjadi keputusan pondok, yakni mengutus salah seorang santri yang dianggap mumpuni dalam kajian kitab, untuk ikut tinggal di kamar itu bersama mereka. Ia ditugaskan untuk menemani proses belajar mereka.
Dengan ini, para santri luar negeri akan mendapatkan pengajaran yang lebih. Tidak hanya di kelas, mereka juga akan dibimbing jauh lebih intens di dalam kamar. Harapannya, mereka benar-benar mendapatkan bekal keilmuan yang cukup jika kemudian mereka pulang ke masyarakat masing-masing.
“Kalian akan menjadi corong masyayikh Lirboyo di rumah kalian masing-masing. Pondok ingin kalian benar-benar siap untuk terjun di masyarakat kalian nantinya. Itu sangat berat,” nasihat beliau.
Selain itu, demi perhatian khusus ini, dalam waktu dekat pondok akan membentuk kepengurusan Himpunan Pelajar (HP) Luar Negeri. Untuk diketahui, selama ini urusan daftar-mendaftar di pondok, para santri luar negeri masih mengikuti Himpunan Pelajar Banyumas. Segera saja, beliau juga meminta para penghuni kamar untuk segera memilih, siapa yang pantas masuk dalam kepengurusan HP nantinya.
Semoga apa yang menjadi ikhtiar pondok dapat berbuah sesuai harapan. Meminjam ungkapan KH. Mustofa Bisri, mereka adalah Mbah Manab, Mbah Marzuqi, Mbah Mahrus dengan ukuran yang lebih kecil, yang mustinya mampu berbaur dan menebar dakwah di manapun mereka tinggal.]lirboyo.net[