Blogger Jateng

Istighatsah dan Mujahadah



Istilah Istighatsah dan mujahadah baru populer pada 95-an ketika kekuasaan soeharto mencapai puncaknya dan suhu perpolitikan semakin memanas. Para agamawan, khususnya para ulama, sangat gerah dengan polah pak Harto yang dirasa makin hari makin menunjukkan tangan besinya hingga muncul istilah KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme). Cara halus yang ditampilkan para ulama, terutama dari kalangan NU, ialah "mengadukan"  hal ini kepada Allah dengan memanjatkan doa bersama yang disebut Istighatsah atau Mujahadah. 

Istighatsah sendiri artinya meminta pertolongan. Mujahadah artinya mencurahkan segala kemampuan untuk mencapai sesuatu. Istighatsah dan Mujahadah bagi umat islam suda ada sejak nabi ketika Beliau menghadapi perang Badar, juga musibah dan bencana lainnya. 

إذ تستغيثون ربكم فا ستجاب لكم أنى ممدكم بألف من الملائكة مردفين

Ingatlah, hei Muhammad, ketika engkau memohon pertolongan kepada Tuhanmu, Dia mengabulkan dengan mendatangkan bala bantuan berupa 1000 malaikat yang datang berturut-turut (QS. Al-Anfal: 9).
Berdasarkan ayat di atas, juga ayat-ayat lain yang berhubungan dengan bantuan Allah, para ulama, khususnya ulama NU, selalu melakukan Istighatsah atau Mujahadah sejak dulu hingga sekarang, sendirian atau bersama-sama, terutama pada saat-saat kondisi yang kritis yang sulit diselesaikan kecuali atas pertolongan Allah semata. 

Untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah, didalam Istighatsah atau mujahadah sebaiknya dibaca ayat-ayat Al-Qur’an, Kalimat Thayibah, istighfar, shalawat, tahmid, tahlil, wirid, hijib, dan doa. Dalam surah al-Mu'min ayat 60 Allah berfirman:

ادعونى أستجب لكم 

Mintalah kepada-ku, pasti Aku mengabulkan! 

Rosulullah sendiri menegaskan: siapa yang tidak mau meminta kepada Allah, Dia akan murka kepada orang tersebut.