Wakil Kepala Polisi Republik Indonesia (Wakapolri) Komjen Pol Syafruddin menyempatkan berdialog bersama perwakilan kiai dari pondok pesantren baik dari Jateng dan sekitar eks Karesidenan Pekalongan, Selasa (18/4). Dialog yang berlangsung di Pondok Pesantren Modern Tazakka, Kecamatan Bandar Kabupaten Batang ini membahas terkait pendaftaran calon anggota Polri dari lulusan pesantren.
Beberapa ulama menanyakan lulusan pesantren terkendala saat ingin menjadi anggota Polri karena perbedaan nilai. Pasalnya, nilai yang dikeluarkan oleh pesantren berbeda dengan nilai yang dikeluarkan sekolah umum.
Keluh kesah para ulama tersebut dijawab Syafruddin yang juga sebagai Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia. Ia menerangkan terkait alumni pesantren masuk sebagai anggota Polri sudah menjadi kebijakan Polri.
"Kami sudah menginstruksikan kepada seluruh Kapolda di Indonesia untuk jemput bola terhadap lulusan pesantren yang memiliki prestasi dan potensi," ujarnya.
Pihaknya memaparkan memang kebijakan terkait penerimaan calon anggota Polri untuk lulusan pesantren baru saja dilakukan.
"Realisasinya tahun depan dan kini masih dalam proses pembahasan regulasi, karena butuh perubahan perundang-undangan namun akan usahakan," paparnya.
Karena Polri juga menginginkan anggota dari lulusan pesantren dengan tujuan memajukan negara.
"Kami juga menginginkan rekruitmen anggota dari lulusan pesantren, tentunya dengan tujuan memajukan negara, karena negara maju bisa dilihat dari tingkat stabilitasnya. ditambah lagi rasio penduduk dan petugas kepolisian belum setara, jadi terkait penerimaan karena nilai akan kami usahakan," timpalnya. (Red: Muiz) (Muslimoderat.net)