Memastikan orang lain berada di neraka itu adalah syarat mutlak untuk menjadi pengikut Ibnu Taimiyah at-Takfiriyah. Terlebih lagi jika ia adalah pengikut Muhammad bin Abdul Wahhab. Jika anda belum berani mengkafirkan orang lain dan memastikannya berada dalam neraka, anda belum layak disebut sebagai islam dalam pandangan mereka.
Ustadz karbitan panutan utama wahabi di media sosial secara tegas memverifikasi keberadaan neneknya di dalam neraka.
Bagaimana adab seorang anak terhadap orangtua dalam ajaran islam?
Islam mengajarkan bagaimana adab seorang anak terhadap orangtua yang telah meninggal yakni dengan mendo’akannya agar Allah meringankan siksanya di alam barzakh dan memohonkan ampunan Allah atas segala dosanya yang bisa diampuni. Perkara Allah mengampuni atau tidak, itu adalah hak Allah. Kewajiban kita sebagai adab seorang anak terhadap orangtua hanyalah mendo’akannya.
Larangan nabi dalam mengkafirkan orang lain.
Munculnya pemboman, teror, dan pembunuhan adalah hasil dari mengkafirkan, karena orang kafir menurut mereka halal darah dan hartanya, sehingga islam terkesan sebagai agama teroris yang tidak mengenal kasih sayang. Oleh karena itu Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam telah memperingatkan bahaya mengkafirkan seorang muslim, beliau bersabda :
ﻭَﻟَﻌْﻦُ ﺍﻟْﻤُﺆْﻣِﻦِ ﻛَﻘَﺘْﻠِﻪِ ﻭَﻣَﻦْ ﺭَﻣَﻰ ﻣُﺆْﻣِﻨًﺎ ﺑِﻜُﻔْﺮٍ ﻓَﻬُﻮَ ﻛَﻘَﺘْﻠِﻪِ .
“Dan melaknat seorang mukmin sama dengan membunuhnya, dan menuduh seorang mukmin dengan kekafiran adalah sama dengan membunuhnya.” (HR Bukhari).
ﺃَﻳُّﻤَﺎ ﺭَﺟُﻞٍ ﻗَﺎﻝَ ﻟِﺄَﺧِﻴْﻪِ : ﻳَﺎ ﻛَﺎﻓِﺮَ ﻓَﻘَﺪْ ﺑَﺎﺀَ ﺑِﻬَﺎ ﺃَﺣَﺪُﻫُﻤَﺎ ﺇِﻥْ ﻛَﺎﻥَ ﻛَﻤَﺎ ﻗَﺎﻝَ ﻭَﺇِﻻَّ ﺭَﺟَﻌَﺖْ ﻋَﻠَﻴْﻪِ .
“Siapa saja yang berkata kepada saudaranya, ” Hai Kafir”. Maka akan terkena salah satunya jika yang vonisnya itu benar, dan jika tidak maka akan kembali kepada (orang yang mengucapkan)nya.” (HR Bukari dan Muslim).
ﻻَ ﻳَﺮْﻣِﻰ ﺭَﺟُﻞٌ ﺭَﺟُﻼً ﺑِﺎﻟْﻔُﺴُﻮْﻕِ ﻭَﻻَ ﻳَﺮْﻣِﻴْﻪِ ﺑِﺎﻟْﻜُﻔْﺮِ ﺇِﻻَّ ﺍﺭْﺗَﺪَّﺕْ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﺇِﻥْ ﻟَﻢْ ﻳَﻜُﻦْ ﺻَﺎﺣِﺒُﻪُ ﻛَﺬَﻟِﻚَ .
“Tidaklah seseorang memvonis orang lain sebagai fasiq atau kafir maka akan kembali kepadanya jika yang divonis tidak demikian.” (HR Bukhari).
Imam Al Qurthubi berkata,”Bab takfir (kafir mengkafirkan) adalah bab yang berbahaya, banyak orang berani mengkafirkan, merekapun jatuh (dalam kesalahan) dan para ulama besar bersikap tawaquf (hati-hati) merekapun selamat, dan kita tidak dapat membandingkan keselamatan dengan apapun juga.”
Siapakah yang diikuti oleh wahabi jika nabi Muhammad sendiri sangat melarang segala bentuk pengkafiran?
Anda punya nalar sendiri untuk menilainya. (Manhajsallafi.com)
