Berikut ini adalah guru-guru Al-Ghazali
Guru pertama Al-Ghazali adalah Imam Ahmad Ar-Razikani. Beliau termasuk faqih kenamaan. Al-Ghazali mendapatkan materi pelajaran pertama darinya di kota Thus. Guru lainnya adalah Abu Nashr Al-Isma'ili. Ia adalah orang yang sangat wara', takwa, dan berilmu. Imam Al-Ghazali belajar dari guru ini di kota Jurjan.
Guru Al-Ghazali yang lain adalah Imam Al-Haramain Al-Juwaini. Al-Juwaini adalah ulama yang paling faqih pada zamannya. Al-Ghazali belajar mantik dan ilmu kalam darinya di kota Naisabur. Ada orang yang mengatakan bahwa Al-Juwaini merasa iri kepada Al-Ghazali, meski ia mengakui kehebatan dan kecerdasan muridnya ini. Diriwayatkan pula bahwa Al-Juwaini berkata kepada Al-Ghazali, "Engkau telah menguburku hidup-hidup. Tidakkah engkau bersabar hingga aku mati?"
Di antara guru Al-Ghazali adalah seorang sufi yang bernama Abu Ali Al-Qarmidi. Al-Ghazali belajar kunci tarekat dari guru ini. Al-Ghazali meneladani sang guru dalam hal menjalankan ibadah, mengerjakan shalat sunnah, menjaga kesinambungan dzikir, dan berupaya sungguh-sungguh mendapatkan keselamatan, hingga Al-Ghazali mampu menanggung beban hidup yang berat. Akhirnya Al-Ghazali mampu menggapai tujuan rohaninya.
Guru-guru ini memberikan pengaruh nyata pada pola pikir dan kemampuan ilmiahnya. Mereka membentuk pola pikir dan cara pandang Al-Ghazali terhadap kehidupan.
Sumber: Tasawuf Antara Al-Ghazali dan Ibnu Taimiyah
.jpeg)