Blogger Jateng

Nasihat Sayyidina Ali bin Abi Thalib Kepada Putra-putrinya




Berikut ini adalah nasihat Sayyidina Ali bin Abi Thalib yang indah sekali kepada putra-putrinya: 

Surat Sayyidina Ali bin Abi Thalib kepada putra-putrinya yang Indah sekali, Ditulis kepada anaknya Sayyidina Hasan Itu dimulai dengan menjelaskan tentang dirinya Bahwa saya seorang ayah yang pasti berakhir wujudnya di dunia ini Tidak lama lagi akan mati, pasti mati. 

Sosok yang menyadari dan mengakui betapa sulitnya menghadapi perjalanan ini. Beliau berkata, saya tadinya berkesimpulan bahwa saya tidak mau lagi memperhatikan selain diri saya. Tetapi tidak lama kemudian saya sadar bahwa engkau wahai anakku adalah diriku Saya harus mengingatkan engkau, saya harus memperhatikan engkau Itu juga kata orang, kalau ada yang meninggal sebenarnya dia masih ada di dunia Anak itu kan berasal dari ibu dan bapak, itu yang tumbuh Sedina Adi berkata begitu, saya tidak bisa hanya memikirkan diri saya sekarang karena saya melihat engkau diriku.  


Maka dia tulis surat ini, dia katakan antara lain Hidupkanlah hatimu dengan menerima nasihat 

Padangkan nafsumu dengan zuhud dan kekuatan keyakinan 

Terangi hatimu dengan hikmah dan tundukkan ia dengan mengingat maut 

Serta mantapkan ia dengan kesadaran akan kebunahan segala sesuatu yang berada di alam alam semesta ini 

Tunjukkan kepadanya dan kepada hatimu, andaikan petaka dadakan dunia Tunjukkan, peringatkan ia dengan pergolakan masa dan keburukan yang terjadi pada pergantian malam dan siang 

Banyak keburukan yang terjadi, peringatkan hatimu tentang itu Paparkan kebenakmu sejarah generasi masa lalu Dan ingatkan juga, jadi ingatkan benakmu tentang apa yang menimpa orang-orang sebelummu Jelajahilah pemukiman dan peninggalan mereka Lalu renungkanlah apa yang telah mereka lakukan Dari mana mereka datang, lalu ke mana mereka berpindah Dan di mana kemudian mereka akan tinggal dan menetap 

Jadi ini Sayyidina Ali sebenarnya Kalau analisa ilmuwan, masyarakatnya Itu kan Sayyidina Ali pindah dari Medina ke Irak Masyarakatnya sudah terpukau oleh dunia Sedang Sedina Ali mau bawa dia ke akhirat Jadi dia tidak diterima Akhirnya dia pindah Diharapkan di sana Kenapa? Kenapa begitu? Dulu zaman Nabi, zaman Sedina Abu Bakar awalnya itu Dunia belum termuka Begitu zaman Sayyidina Umar Harta benda banyak Sayyidina Uthman, harta benda banyak Orang sudah foya-foya Sayyidina Ali mau bawa dia ke akhirat Tidak bisa Ada tulisan Tulisan Abbas Salakat Nyangkut Al-Qariyat Ali Bagaimana kejeniusan Imam Ali Tapi ini buktinya Ini buktinya Terus dia katakan ini bagus Nasehatnya selanjutnya Engkau akan menemukan mereka meninggalkan kekasih dan bermukin di negeri yang asing bagi mereka Dan engkau seakan-akan tidak lama lagi akan menjadi seperti salah seorang dari mereka itu Pasti Pasti kita mati Pasti Maka karena itu perbaikilah tempat tinggalmu Jangan menjual akhiratmu dengan duniamu Dan hindari berucap menyangkut apa yang engkau tidak ketahui Atau berbicara menyangkut yang bukan urusanmu Engkau usah banyak bicara Jangan ikuti satu jalan jika engkau takut tersesat bila menelusurinya 

Jangan ikuti Ikuti jalan yang kamu pasti ini yakin Jalan ini Jangan ikuti jalan yang engkau takut tersesat bila menelusurinya Karena Berhenti pada kebingungan tersesat Lebih baik daripada mengarungi bahaya tersesatan Biasa ya Ketahuilah wahai anakku Ini Surat ini Sedinar Hasan sekitar umur 35-36 tahun Jadi masih remaja belum Dalam istilah Al-Quran belum sampai pada usia 40-an itu ya Ketahuilah wahai anakku Bahwa yang paling kusukai untuk engkau amalku dari wasiatku ini Adalah bertakwa kepada Allah Dan Dengarkan Membatasi diri mengamalkan apa yang diwajibkan atasmu Jadi Tidak usah yang sunah-sunah dulu Yang wajib Apa kewajibanmu Itu nanti kita baca di hadis Allah paling senang Seseorang yang mengamalkan kewajibannya Nanti setelah itu Sedna Ali juga berkata begitu Yang paling kusukai bertakwa dan amalkan apa yang wajib Serta meneladani leluhurmu dan orang-orang yang soleh dari keluarga Kalau Sedna Ali berkata leluhur Itu leluhurnya Abdul Muttalib Ya kan Hashim Boleh jadi dia teladani Dari sikap yang lain Orang-orang yang sebaya dengan Nabi Mereka itu tidak mengabaikan renungan tentang diri mereka Sebagaimana engkau berpotensi merenung Dan mereka berpikir Sebagaimana engkau berpotensi untuk berpikir Lalu pada akhirnya Mereka mengamalkan apa yang mereka ketahui Dan mengabaikan Untuk memikirkan Apa yang tidak dibebankan atas mereka Tidak usah Anda tidak bertugas kok Mau berpikir tentang itu Nah Seandainya Ini lagi bagus kata Sedna Ali ini Seandainya jiwamu Engkau menerima begitu saja Apa yang mereka ketahui Jadi kalau kamu Oh ini tidak benar nih Saya tidak mau takributah Ya kan Jiwamu engkau menerima Begitu saja Apa yang mereka ketahui Sebelum engkau mengetahuinya Melalui cara mereka tahu Cara mereka tahu Mereka pikirkan Maka Anda engkau mempelajarinya Dengan undang seksama Tapi bukan untuk tujuan berbantah-bantahan Hai anakku Jadikanlah dirimu neraca Antara dirimu dengan selainmu Karena itu Sukailah untuk orang lain Apa yang engkau sukai buat dirimu Dan bencilah Untuknya apa yang engkau benci Jangan menganiaya orang lain Sebagaimana engkau menggandianiaya Dan berbuat baiklah Sebagaimana engkau senang Diperlakukan dengan baik Anggap buruklah Apa yang terdapat pada dirimu Yang engkau anggap buruk Disandang oleh orang lain Oh ini dia buruk gitu Agar pada dirimu Kamu harus anggap buruk juga Puaslah dengan apa yang engkau terima Dari orang lain Sebagaimana kepuasanmu Memberi untuk orang lain Jadi kalau mau beri Kamu harus puas Jangan mengucapkan Apa yang engkau tidak ketahui Walau pengetahuanmu sedikit Ada orang pengetahuannya sedikit Dia takut dikira bodoh Jadi dia ngomong Jangan ucapkan apa Walau pengetahuanmu sedikit Jangan juga mengucapkan sesuatu Yang engkau tidak senang Orang lain mengucapkannya kepadamu Ketahuilah bahwa kebanggaan Yang tidak berdasar terhadap diri sendiri Merupakan lawan dari kebenaran Serta penyakit yang menimpa Pemikiran yang jernih Nafkahkanlah harta hasil usahamu Dan jangan menjadi penyimpan Buat orang lain Apa maksudnya itu? Kita punya duit Kita simpan Tidak mau kasih orang Kita mati Sebenarnya kita simpankan Buat orang lain Kemudian Jika engkau telah menerima Hidayat menuju kebenaran Maka hendalah engkau menjadi Orang yang paling husu dan patuh kepada Tuhan Ketahuilah bahwa di hadapanmu Ada jalan yang berjarak Sangat jauh Dan kesulitan yang sangat berat Sehingga engkau harus pandai-pandai Menempuh jalan dengan benar Dan pandai-pandai juga Mengukur kadar bekal Jangan terlalu bawa banyak Agar engkau sampai ke tujuan Tapi jangan sampai bekal itu memberatkanmu Sehingga mengakibatkan bencana atas diri Apabila engkau mendapati seorang butuh Dan bersedia memikul bekalmu Menuju hari kiamat Untuk kemudian dia menyerahkannya kepadamu Maka sambutlah keinginannya itu Ada orang pinjam duit sama anda Ada orang butuh pada anda Kasih dia Karena sebenarnya itu bekal anda Yang dia akan serahkan hari itu Gunakanlah kesempatan Mengutangi siapa yang meminta Diri hutang pada saat engkau mampu Agar dia dapat mengembalikan hutangnya Saat krisis menimpamu Ketahui lah bahwa di hadapanmu Terdapat jalan mendaki yang sulit Yang tidak ringan bebannya Ketahui lah bahwa Penguasa perbendaraan langit dan bumi Yang Allah SWT Mengizinkanmu berdoa Dan menjamin untuk mengabulkannya Dia tidak menjadikan Antara engkau dengan dia Yang maha kuasa itu Siapapun yang menghalangi Tidak juga menjadikan Antara engkau dengan dia Seseorang yang engkau Mintai pertolongan Untuk mendoakan Dia tidak menghalangimu Untuk bertobat Dia tidak mengejek dan mengecanmu Jika engkau kembali kepadanya Dia juga tidak bergegas Menjatuhkan siksa Sebagaimana dia tidak mempermalukanmu Bisa engkau berpotensi Untuk dipermalukan Ini biasa kalau kita lihat Banyaklah orang yang korupsi itu Tapi belum termuka ya Pasti diharapkan dia tobat Saya pernah berkata Orang yang tertangkap itu Sebenarnya sudah sekian kali Dia melakukan dosa Baru ditangkap Ya kan? Ketahuilah wahai anak Bahwa engkau diciptakan Untuk berlanjut hidupmu Hingga akhirat Dengan anggap selesai di dunia Bukan sekedar di dunia Engkau diciptakan Untuk punah di dunia ini Bukan untuk kekal Untuk mati Bukan untuk hidup langgan di sini Dan sungguh Engkau bertempat tinggal Di suatu tempat Yang mengharuskanmu berpindah ke akhirat Harus pindah Mau kamu atau tidak Engkau dikejar oleh maut Yang tidak seorang pun berhasil luput Dari kejarannya Sehingga pasti semua terkejar olehnya Karena itu hati-hati lah Jangan sampai engkau terkejar olehnya Dalam keadaan Itu kalau Al-Quran berkata Lata mu'tunna ila wa'an lusi Keadaan Yang pernah suatu ketika Terbetik keinginanmu untuk bertaubat Tetapi ada aral yang merintangin Engkau dengan keinginanmu itu Lalu tiba-tiba mau datang Merenggut nyawamu Sehingga engkau tidak sempat bertaubat Kita biasa begitu Mau taubat Sudah mau hentikan ini Tapi saya tidak datang lagi Lanjut, eh datang mau Sebentar lagi Akan tersingkat kegelapan Para musafir pun segera akan tiba Itanya musafir, segera akan tiba Ketahuilah wahai anakku Bahwa siapa yang kendaraannya Adalah malam dan siang Maka pasti malam dan siang itu Akan membawanya Walau ia menetap tanpa bergerak Kita dibawa Anda kira anda diam sih Malam dan siang mengantar Walaupun ia menetap Tidak bergerak Dan pasti juga jarak Bekapapun jauhnya Akan ditempuhnya Walau dia diam dengan tenang Anda diam Tidak ingat Dibawa kita ke sana Ketahuilah dengan penuh keyakinan Bahwa engkau tidak akan mencapai Seluruh harapanmu Karena itu Kalau ada harapan yang muluk-muluk Yang tidak masuk di akal Tidak usah harapkan Orang yang paling bahagia itu Kata Sedina Ali Orang yang bisa mengukur Harapannya dengan kemampuannya Anda harap punya Rolls Royce Terpiksa anda ukur Tidak usah cuma bisa beli kijang Karena begitu anda rapat Rolls Royce Anda minta yang lain Sampai akhirnya Harapan itu dibawa Temanilah orang-orang baik Engkau menjadi bagian dari mereka Temanilah orang-orang baik Dan hindari serta berbedalah Dengan orang-orang buruk Engkau berbeda dengan mereka Seburuk-buruk makanan Adalah yang haram Seburuk-buruk penganiayaan Adalah penganiaya yang lemah Penggunaan kelemah lembutan Jika bukan pada tempatnya Menambah kekerasan Sedang bersikap degas Pada tempatnya Melahirkan kelemah lembutan Bisa jadi yang dianggap obat Adalah penyakit Yang dianggap penyakit adalah obat Bisa jadi yang memberi nasihat Adalah orang yang tidak wajar memberinya Dan bisa jadi juga Yang dimintai nasihat Justru menjurumuskan Maksudnya dirilih orang Yang kau mintai nasihat Jangan sekali-kali Mengandalkan angan-angan kosong Karena ia adalah sikap CPT Kecerdasan Adalah memelihara pengalaman Dan sebaik-baik pengalamanmu Adalah yang menasehati Gunakan kesempatan Sebelum terlambat Tidak semua yang mencari menemukan Apa yang dicarinya Tidak juga yang pergi akan kembali Yang pergi tidak akan kembali Yang pergi akhirnya tidak akan kembali Termasuk bagian dari keburukan Adalah menyianyikan bekal Dan memperburu Masa depan Segara sesuatu ada akhirnya Pasti akan datang menemukimu Apa yang telah ditemukan Allah atasmu Pedagang itu Berspikulasi Bisa jadi yang sedikit lebih berkembang Daripada yang banyak Tidak ada baiknya Seorang penolong yang hina Atau menghina Tidak juga teman Yang kikir atau berburuk sangka Ambil Dari perjalanan masa ini Apa yang dipersembahkan kepadamu Jangan Terlalu berani Mengorbankan sesuatu Dengan mengharapkan perolehan yang lebih banyak Jangan terlalu berani Mengorbankan sesuatu Jangan mengendarai Perdebatan Karena dia dapat Menjelumuskanmu Pertahankanlah jaringan hubungan Dengan saudara dan temanmu Saat dia Memutus hubungan denganmu Dan teruslah Berbuat baik kepadanya Kendati dia menolakmu Mendekatlah kendati dia menjauh Berilah kendati dia kikir Perlemah lembutlah Kendati dia kasar Carilah alasan pembenaran Kendati dia bersalah Lakukan itu seakan-akan engkau hambanya Dan seakan-akan dia Adalah pemberi nikmat kepadamu Tapi hati-hati Jangan letakkan itu Bukan pada tempatnya Atau melakukannya Bukan pada sosok Yang wajar menerima Jangan sekali-kali Menjadikan musuh sahabatmu Sebagai sahabat Karena itu berarti Engkau mengusuhi sahabatmu Tuluslah menasehati saudara atau temanmu Baik itu bermanfaat Untukmu maupun merugikanmu Pendamlah Memendam amarah Aku tidak pernah melihat sesuatu yang dipendam Lebih manis Tidak juga lebih baik dampaknya Sebagaimana memendam amarah 

Bersikap lemah lembutlah Kepada yang kasar kepadamu Niskaya segera dia akan bersikap baik kepadamu 

Perlakukanlah musuhmu dengan baik Karena itu adalah Kemenangan terbaik dari dua kemenangan Kalau anda Berhadap musuh bersikap kasar Anda menang Jika anda bersikap baik kepada musuh Anda menang Dan kemenangan disini lebih baik Daripada kemenangan 

Apabila engkau bermaksud memutus hubungan Dengan seseorang Maka simpan sedikit peluang Di dalam hatimu Siapa tahu satu ketika Dia berniat memperbaiki diri Jangan putus hubungan sama sekali Dan siapa yang menilainmu baik Maka Benarkan penilaiannya Ini buktikan Jangan sekali Kali mengabaikan hak temanmu Dengan berandalkan Hubungan baikmu dengan Karena siapa yang Engkau abaikan haknya Maka dia tidak lagi menjadi teman Jangan sampai Keluarga menjadi orang yang paling Sensara karena ulahmu Jangan juga mengharap dari siapa Yang tidak menyenangimu Jangan sekali kali temanmu Lebih kuat dekatnya untuk memutuskan hubungan Daripada dekatmu untuk menjalin hubungan baik Jangan juga dorongan Untuk berbuat baik Lebih kuat dalam dirimu Daripada dorongan Berbuat baik orang lain Jangan memperbesar Dalam hatimu kezaliman orang lain Terhadap dirimu Dengan membalas kezaliman itu Sesungguhnya Sikapnya itu Menjalini Merugikan dirinya Dan menguntungkan kamu Balasan orang yang berbuat baik Bukanlah dengan berbuat jahat Boleh jadi ada yang jauh Tapi lekat Lebih dekat Daripada yang dekat Dan boleh jadi ada yang dekat Tapi lebih jauh Daripada yang jauh Bisa jadi keputusan Untuk mencapai sesuatu Bukan pencapaian Anda butuh sasai Itu sudah pencapaian Itu dulu Sayyidina Abu Bakar pernah Ditanya Apa kamu tahu Tuhanmu Apa jawabnya Saya mengenal Tuhan Dengan bantuan Tuhan Terus ditanya Bagaimana kamu mengenalnya Kesadaran akan ketidakmampuan Mencapai sesuatu Itulah pencapaian Tanyakanlah tentang teman Yang menemenimu dalam perjalanan Sebelum bertanya Kemana akan pergi Dan utamakanlah tetangga Sebelum berumah kediaman Hindari mengucapkan sesuatu Yang menertawakan Walau itu bersumber dari orang lain Sayyidina Adi ini ketat sekali ya Hormatilah keluarga besarmu Karena mereka sayap Yang membawamu terbang Dan mereka lah Asal usulmu Yang engkau berakhir pada mereka Dan mereka juga Tangan yang engkau gunakan Bertuah Akhirnya surat ini ditutup Dia katakan Aku menikibkan agama dan duniamu Kepada Allah Aku bermohon Sebaik ketetapannya untukmu Di masa datang yang dekat Maupun masa datang yang jauh Di dunia dan di akhirat Wassalam


Sumber: YouTube KH. Quraish Shihab