Sejarah dan Praktik Salat Tarawih -->

Sejarah dan Praktik Salat Tarawih

Tuesday, April 28, 2020, April 28, 2020



روى البخاري في صحيحه عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: { مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ } قال ابن شهاب : { فَتُوُفِّيَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالْأَمْرُ عَلَى ذَلِكَ ثُمَّ كَانَ الْأَمْرُ عَلَى ذَلِكَ فِي خِلَافَةِ أَبِي بَكْرٍ وَصَدْرًا مِنْ خِلَافَةِ عُمَرَ رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُمَا }. قال القسطلاني : يعني على ترك الجماعة في التراويح اهــ .


Imam Bukhori meriwayatkan dalam shohihnya dari Abu Hurairah RA, beliau berkata: { Barangsiapa melaksanakan shalat tarawih dengan Iman dan mengharap pahala dari Allah, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah berlalu } Ibnu Syihab mengatakan: { lalu setelah Rasulullah Shollallahu Alaihi Wasallam wafat, keadaannya tetap seperti itu. Keadaan tersebut berlanjut seperti itu hingga masa kepemimpinan Sayyidina Abu Bakar As-Shiddiq dan pada masa awal kepemimpinan Sayyidina Umar Radliyallahu Anhuma }. Imam Al-Qostholani berkata: "keadaan yang tetap tersebut maksudnya adalah tidak dilaksanakannya shalat tarawih dengan berjamaah".

وروى البخاري في صحيحه ومالك في الموطأ عن عبد الرحمن بن القاري أنه قال: { خَرَجْتُ مَعَ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ  رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ لَيْلَةً فِي  رَمَضَانَ إِلَى الْمَسْجِدِ ، فَإِذَا النَّاسُ أَوْزَاعٌ مُتَفَرِّقُونَ [ أي جاماعات متفرقون اهــ قسطلاني ] ، يُصَلِّي الرَّجُلُ لِنَفْسِهِ ، وَيُصَلِّي الرَّجُلُ فَيُصَلِّي بِصَلَاتِهِ الرَّهْطُ ، فَقَالَ عُمَرُ :  إِنِّي أَرَى لَوْ جَمَعْتُ هَؤُلَاءِ عَلَى قَارِئٍ وَاحِدٍ لَكَانَ أَمْثَلَ ،  ثُمَّ عَزَمَ فَجَمَعَهُمْ عَلَى أُبَيِّ بْنِ كَعْبٍ ، ثُمَّ خَرَجْتُ مَعَهُ لَيْلَةً أُخْرَى وَالنَّاسُ يُصَلُّونَ بِصَلَاةِ قَارِئِهِمْ ، قَالَ عُمَرُ : نِعْمَ الْبِدْعَةُ هَذِهِ ، وَالَّتِي يَنَامُونَ عَنْهَا أَفْضَلُ مِنَ الَّتِي يَقُومُونَ يُرِيدُ آخِرَ اللَّيْلِ ، وَكَانَ النَّاسُ يَقُومُونَ أَوَّلَهُ }

Imam Bukhori meriwayatkan dalam shohihnya, Imam Malik dalam kitab muwattha' dari Abdurrahman bin Al-Qori, beliau berkata : { Aku keluar bersama 'Umar bin Al Khattab Radliyallahu 'Anhu pada suatu malam dibulan Ramadhan menuju masjid, ternyata orang-orang shalat  berkelompok-kelompok secara terpisah-pisah, ada yang shalat sendiri dan ada seorang yang shalat diikuti oleh ma'mum yang jumlahnya kurang dari sepuluh orang.

Maka 'Umar berkata: Aku pikir seandainya mereka semuanya shalat berjama'ah dengan dipimpin satu orang imam, itu lebih baik. Kemudian Umar memantapkan keinginannya itu lalu mengumpulkan mereka dalam satu jama'ah yang dipimpin oleh Ubbay bin Ka'ab.

Kemudian aku keluar lagi bersamanya pada malam yang lain dan ternyata orang-orang shalat dalam satu jama'ah dengan dipimpin seorang imam yang bagus bacaannya , lalu 'Umar berkata: "Sebaik-baiknya bid'ah adalah ini".


TerPopuler