Jika Ngawur tidak Halal, Inilah Tata Cara Menyembelih Hewan Qurban yang Benar -->

Jika Ngawur tidak Halal, Inilah Tata Cara Menyembelih Hewan Qurban yang Benar

Tuesday, August 21, 2018, August 21, 2018

Jika Ngawur tidak Halal, Inilah Tata Cara Menyembelih Hewan Qurban yang Benar

Menyembelih hewan Qurban sama seperti menyembelih hewan pada umumnya. Namun ada beberapa hal yang khusus dianjurkan dilakukan pada hewan Qurban. Misalnya dalam beberapa hadis berikut:
ﻋَﻦْ ﺃَﻧَﺲٍ ﻗَﺎﻝَ ﺿَﺤَّﻰ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠَّﻪِ - ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ - ﺑِﻜَﺒْﺸَﻴْﻦِ ﺃَﻣْﻠَﺤَﻴْﻦِ ﺃَﻗْﺮَﻧَﻴْﻦِ ﻗَﺎﻝَ ﻭَﺭَﺃَﻳْﺘُﻪُ ﻳَﺬْﺑَﺤُﻬُﻤَﺎ ﺑِﻴَﺪِﻩِ ﻭَﺭَﺃَﻳْﺘُﻪُ ﻭَﺍﺿِﻌًﺎ ﻗَﺪَﻣَﻪُ ﻋَﻠَﻰ ﺻِﻔَﺎﺣِﻬِﻤَﺎ ﻗَﺎﻝَ ﻭَﺳَﻤَّﻰ ﻭَﻛَﺒَّﺮَ .
Dari Anas, ia berkata bahwa Rasulullah menyembelih dua domba. Saya melihat Nabi menyembelih keduanya dengan tangan beliau. Saya lihat Nabi meletakkan kakinya di kedua punggungnya. Nabi menyebut nama Allah dan bertakbir (HR Muslim)
Saat menyembelih Nabi berdoa:
« ﺑِﺎﺳْﻤِﺎﻟﻠَّﻬِﺎﻟﻠَّﻬُﻤَّﺘَﻘَﺒَّﻠْﻤِﻨْﻤُﺤَﻤَّﺪٍﻭَﺁﻟِﻤُﺤَﻤَّﺪٍﻭَﻣِﻨْﺄُﻣَّﺔِﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ‏» . ﺛُﻤَّﻀَﺤَّﻯﺒِﻪِ.
“Dengan nama Allah. Ya Allah terimalah Qurban ini dari Muhammad, keluarga Muhammad dan umat Muhammad” Kemudian Nabi menyembelih kambingnya (HR Muslim)
Larangan Memotong Rambut Dan Kuku
ﻗَﺎﻝَ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠَّﻪِ - ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ - ‏« ﻣَﻦْ ﻛَﺎﻥَ ﻟَﻪُ ﺫِﺑْﺢٌ ﻳَﺬْﺑَﺤُﻪُ ﻓَﺈِﺫَﺍ ﺃُﻫِﻞَّ ﻫِﻼَﻝُ ﺫِﻯ ﺍﻟْﺤِﺠَّﺔِ ﻓَﻼَ ﻳَﺄْﺧُﺬَﻥَّ ﻣِﻦْ ﺷَﻌْﺮِﻩِ ﻭَﻻَ ﻣِﻦْ ﺃَﻇْﻔَﺎﺭِﻩِ ﺷَﻴْﺌًﺎ ﺣَﺘَّﻰ ﻳُﻀَﺤِّﻰَ ‏» . ‏( ﺭﻭﺍﻩ ﻣﺴﻠﻢ )
Nabi bersabda: “Jika telah masuk Dzulhijjah dan ia mau berqurban, maka jangan potong rambut dan kuku, hingga ia berqurban” (HR Muslim)
Dalam memahami dan mengambil hukum dari hadis ini, ulama beda pendapat, seperti yang dirangkum oleh Imam Nawawi:
ﻗَﺎﻟَﺴَﻌِﻴﺪﺑْﻨﺎﻟْﻤُﺴَﻴِّﺒﻮَﺭَﺑِﻴﻌَﺔﻭَﺃَﺣْﻤَﺪﻭَﺇِﺳْﺤَﺎﻗﻮَﺩَﺍﻭُﺩﻭَﺑَﻌْﻀﺄَﺻْﺤَﺎﺑﺎﻟﺸَّﺎﻓِﻌِﻲّ : ﺇِﻧَّﻬُﻴَﺤْﺮُﻣﻌَﻠَﻴْﻬِﺄَﺧْﺬﺷَﻲْﺀﻣِﻨْﺸَﻌْﺮﻫﻮَﺃَﻇْﻔَﺎﺭﻫﺤَﺘَّﻯ،ﻭَﻗَﺎﻟَﺎﻟﺸَّﺎﻓِﻌِﻴّﻮَﺃَﺻْﺤَﺎﺑﻪ : ﻫُﻮَﻣَﻜْﺮُﻭﻫﻜَﺮَﺍﻫَﺔﺗَﻨْﺰِﻳﻬﻮَﻟَﻴْﺴَﺒِﺤَﺮَﺍﻡٍ،ﻭَﻗَﺎﻟَﺄَﺑُﻮﺣَﻨِﻴﻔَﺔ : ﻟَﺎﻳُﻜْﺮَﻩ،ﻭَﻗَﺎﻟَﻤَﺎﻟِﻜﻔِﻴﺮِﻭَﺍﻳَﺔ : ﻟَﺎﻳُﻜْﺮَﻩ،ﻭَﻓِﻴﺮِﻭَﺍﻳَﺔ : ﻳُﻜْﺮَﻩ
Said bin Musayyab, Rabiah, Ahmad bin Hanbal, Ishaq bin Rahuwaih, Dawud Dzahiri dan sebagian Syafiiyah mengatakan bahwa haram memotong rambut dan kuku hingga ia menyembelih Qurban pada waktunya. Syafii dan ulama Syafiiyah mengatakan: “Makruh tanzih, bukan haram”. Abu Hanifah mengatakan tidak makruh. Malik memiliki 2 riwayat, makruh dan tidak makruh” (Syarah Muslim 6/472)
ﻭَﺍﺣْﺘَﺠَّﺎﻟﺸَّﺎﻓِﻌِﻴّﻮَﺍﻟْﺂﺧَﺮُﻭﻧَﺒِﺤَﺪِﻳﺜِﻌَﺎﺋِﺸَﺔ – ﺭَﺿِﻴَﺎﻟﻠَّﻬﻌَﻨْﻬَﺎ – ” ﻗَﺎﻟَﺖْ : ﻛُﻨْﺘُﺄَﻓْﺘِﻠُﻘَﻠَﺎﺋِﺪَﻫَﺪْﻳِ،ﻭَﻳَﺒْﻌَﺜُﺒِﻬِﻮَﻟَﺎﻳَﺤْﺮُﻣُﻌَﻠَﻴْﻬِﺸَﻲْﺀٌﺃَﺣَﻠَّﻬُﺎﻟﻠَّﻬُﺤَﺘَّﻯﻴَﻨْﺤَﺮَﻫَﺪْﻳَﻪُ ” ﺭَﻭَﺍﻫُﺎﻟْﺒُﺨَﺎﺭِﻳّﻮَﻣُﺴْﻠِﻢ
(Ulama yang tidak mengharamkan) Syafii dan lainnya menggunakan dalil hadis Aisyah: “Saya mengikat tali-tali hewan milik Rasulullah, lalu Nabi mengikatnya dan membawanya. Nabi tidak mengharamkan sesuatu yang dihalalkan oleh Allah, hingga Nabi menyembelihnya” (HR Bukhari dan Muslim)
Waktu Menyembelih Hewan Qurban
Waktu menyembelih Qurban dimulai selesainya salat Idul Adha. Dalam khutbahnya Nabi bersabda:
ﺇِﻥَّ ﺃَﻭَّﻝَ ﻣَﺎ ﻧَﺒْﺪَﺃُ ﻓِﻰ ﻳَﻮْﻣِﻨَﺎ ﻫَﺬَﺍ ﺃَﻥْ ﻧُﺼَﻠِّﻰَ ، ﺛُﻢَّ ﻧَﺮْﺟِﻊَ ﻓَﻨَﻨْﺤَﺮَ ، ﻓَﻤَﻦْ ﻓَﻌَﻞَ ﺫَﻟِﻚَ ﻓَﻘَﺪْ ﺃَﺻَﺎﺏَ ﺳُﻨَّﺘَﻨَﺎ ، ﻭَﻣَﻦْ ﻧَﺤَﺮَ ﻗَﺒْﻞَ ﺍﻟﺼَّﻼَﺓِ ﻓَﺈِﻧَّﻤَﺎ ﻫُﻮَ ﻟَﺤْﻢٌ ﻗَﺪَّﻣَﻪُ ﻷَﻫْﻠِﻪِ ، ﻟَﻴْﺲَ ﻣِﻦَ ﺍﻟﻨُّﺴْﻚِ ﻓِﻰ ﺷَﻰْﺀٍ
“Sesungguhnya yang kami kerjakan terlebih dahulu di hari ini (Idul adlha) adalah salat, lalu kami pulang, lalu kami menyembelih. Barangsiapa yang melakukan seperti telah sesuai dengan sunah kami. Dan barangsiapa menyembelih (sebelum salat Id) maka itu adalah sekedar daging yang dihidangkan untuk keluarganya, dan bukan bagian dari ibadah Qurban” (HR al-Bukhari dan Muslim dari Barra’ bin ‘Azib)
Dalam hadis lain Nabi juga bersabda:
ﻣَﻦْ ﺫَﺑَﺢَ ﻗَﺒْﻞَ ﺍﻟﺼَّﻼَﺓِ ﻓَﺈِﻧَّﻤَﺎ ﻳَﺬْﺑَﺢُ ﻟِﻨَﻔْﺴِﻪِ ، ﻭَﻣَﻦْ ﺫَﺑَﺢَ ﺑَﻌْﺪَ ﺍﻟﺼَّﻼَﺓِ ﻓَﻘَﺪْ ﺗَﻢَّ ﻧُﺴُﻜُﻪُ ، ﻭَﺃَﺻَﺎﺏَ ﺳُﻨَّﺔَ ﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻤِﻴﻦَ
“Barangsiapa menyembelih sebelum salat maka ia hanya menyembelih untuk dirinya sendiri. Dan barangsiapa yang menyembelih seteah salat maka telah sempurna ibadah Qurbannya dan sesuai dengan sunat umat Islam” (HR al-Bukhari dari Anas)
Hari-hari Tasyriq
Menyembelih Qurban tidak hanya pada hari raya Idul Adha saja, tapi masih boleh dilakukan pada tanggal 11-12 dan 13 Dzulhijjah. Tiga hari ini disebut hari Tasyriq, berdasarkan hadis:
ﻋَﻦْ ﺃَﺑِﻰ ﻫُﺮَﻳْﺮَﺓَ ﻗَﺎﻝَ ﻗَﺎﻝَ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠَّﻪِ - ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ - ‏« ﺃَﻳَّﺎﻡُ ﺍﻟﺘَّﺸْﺮِﻳﻖِ ﺃَﻳَّﺎﻡُ ﻃُﻌْﻢٍ ﻭَﺫِﻛْﺮِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ‏» . ﻗَﺎﻝَ ﻣَﺮَّﺓً ‏« ﺃَﻳَّﺎﻡُ ﺃَﻛْﻞٍ ﻭَﺷُﺮْﺏٍ »
Artinya: “Hari-hari Tasyriq adalah hari-hari untuk makan, dan berdzikir kepada Allah” (HR Ahmad dan Nasai dari Abu Hurairah)
Syarat Hewan Qurban
Hewan yang akan disembelih dalam Qurban memiliki beberapa syarat:
Kambing, harus berumur lebih dari 1 tahun dan memasuki tahun kedua, atau giginya mulai lepas
Sapi dan domba, harus berumur lebih dari 2 tahun dan memasuki tahun ketiga
Unta, harus berumur lebih dari 5 tahun dan memasuki tahun keenam (At-Tadzhib 243)
Dalilnya adalah sebagai berikut:
ﻋَﻦْ ﺟَﺎﺑِﺮٍ ﻗَﺎﻝَ ﻗَﺎﻝَ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠَّﻪِ - ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ - ‏« ﻻَ ﺗَﺬْﺑَﺤُﻮﺍ ﺇِﻻَّ ﻣُﺴِﻨَّﺔً ﺇِﻻَّ ﺃَﻥْ ﻳَﻌْﺴُﺮَ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﻓَﺘَﺬْﺑَﺤُﻮﺍ ﺟَﺬَﻋَﺔً ﻣِﻦَ ﺍﻟﻀَّﺄْﻥِ ».
Dari Jabir bahwa Rasulullah bersabda: “Janganlah kalian menyembelih Qurban kecuali hewan yang berusia 2 tahun. Namun, jika kalian kesulitan maka sembelihlah hewan umur 1 tahun dari kambing” (HR Muslim)
ﻭَﺭُﻭِﻯَ ﻋَﻦْ ﻋَﻠِﻰٍّ ﺭَﺿِﻰَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻨْﻪُ ﻗَﺎﻝَ : ‏( ﻭَﻟَﺎ ﻳَﺠُﻮْﺯُ ﻓِﻰ ﺍﻟﻀَّﺤَﺎﻳَﺎ ﺇِﻟَّﺎ ﺍﻟﺜَّﻨِﻰُّ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﻤَﻌْﺰِ ﻭَﺍﻟْﺠَﺬَﻋَﺔُ ﻣِﻦَ ﺍﻟﻀَّﺄْﻥِ ‏) ﻭَﻋَﻦِ ﺍﺑْﻦِ ﻋَﺒَّﺎﺱٍ ﺭَﺿِﻰَ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻨْﻬُﻤَﺎ ﻗَﺎﻝَ : ‏( ﻟَﺎ ﺗَﻀْﺤُﻮﺍ ﺑِﺎْﻟﺠَﺬَﻉِ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﻤَﻌْﺰِ ﻭَﺍﻟْﺈِﺑِﻞِ ﻭَﺍﻟْﺒَﻘَﺮِ ‏) ﻭَﺍﻟﺜَّﻨِﻰُّ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﺒَﻘَﺮِ ﻭَﺍﻟْﻤَﻌْﺰِ ﻣَﺎ ﻛَﺎﻥَ ﻟَﻬَﺎ ﺳَﻨَﺘَﺎﻥِ ﻭَﺩَﺧَﻠَﺖْ ﻓِﻰ ﺍﻟﺜَّﺎﻟِﺜَﺔِ، ﻭَﻣِﻦَ ﺍﻟْﺈِﺑِﻞِ ﻣَﺎ ﻛَﺎﻥَ ﻟَﻬَﺎ ﺧَﻤْﺲُ ﺳَﻨَﻮَﺍﺕٍ ﻭَﺩَﺧَﻠَﺖْ ﻓِﻰ ﺍﻟﺴَّﺎﺩِﺳَﺔِ
Diriwayatkan dari Ali: “Tidak boleh di dalam Qurban kecuali domba berumur 2 tahun, atau kambing berumur 1 tahun”. Diriwayatkan pula dari Ibnu Abbas: “Janganlah kalian menyembelih Qurban umur 1 tahun dari domba, unta dan sapi”. Sapi dan domba yang boleh disembelih adalah yang berumur 2 tahun dan memasuki usia 3 tahun. Sedangkan unta berusia 5 tahun dan memasuki usia ke 6.” (Fatawa Al-Azhar 1/79)
Pada intinya, hewan Qurban dari sisi umur sudah mencukupi dan dari sisi fisik harus sehat. Sehingga hewan cacat tidak boleh dijadikan Qurban:
ﻗَﺎﻝَ ‏« ﺃَﺭْﺑَﻊٌ ﻻَ ﺗَﺠُﻮﺯُ ﻓِﻰ ﺍﻷَﺿَﺎﺣِﻰ ﺍﻟْﻌَﻮْﺭَﺍﺀُ ﺑَﻴِّﻦٌ ﻋَﻮَﺭُﻫَﺎ ﻭَﺍﻟْﻤَﺮِﻳﻀَﺔُ ﺑَﻴِّﻦٌ ﻣَﺮَﺿُﻬَﺎ ﻭَﺍﻟْﻌَﺮْﺟَﺎﺀُ ﺑَﻴِّﻦٌ ﻇَﻠْﻌُﻬَﺎ ﻭَﺍﻟْﻜَﺴِﻴﺮُ ﺍﻟَّﺘِﻰ ﻻَ ﺗَﻨْﻘَﻰ »
Nabi bersabda: “4 hewan yang tidak boleh dijadikan sebagai Qurban, (1) hewan yang buta, terlihat benar butanya (2) hewan yang sakit, terlihat nyata sakitnya (3) hewan yang pincang, yang terlihat nyata pincangnya dan (4) hewan yang kurus (HR Abu Dawud)
Sedangkan hewan yang dikebiri dan tanduknya pecah, sah dijadikan hewan Qurban. Kecuali hewan yang terpotong telinga atau ekornya. (At-Tadzhib 244-145)
Hewan Jantan atau Betina?
ﻳَﺼِﺤُّﺎﻟﺘَّﻀْﺤِﻴَﺔُﺑِﺎﻟﺬَّﻛَﺮِﻭَﺑِﺎﻟْﺎُﻧْﺜَﻯﺒِﺎﻟْﺎِﺟْﻤَﺎﻋِﻮَﻓِﻴﺎﻟْﺎَﻓْﻀَﻠِﻤِﻨْﻬُﻤَﺎﺧِﻠَﺎﻑٌ ‏( ﺍﻟﺼَّﺤِﻴْﺢُ ‏) ﺍﻟَّﺬِﻳﻨَﺼَّﻌَﻠَﻴْﻬِﺎﻟﺸَّﺎﻓِﻌِﻴﻔِﻴﺎﻟْﺒُﻮَﻳْﻄِﻴﻮَﺑِﻬِﻘَﻄَﻌَﻜَﺜِﻴْﺮُﻭْﻧَﺎَﻧَّﺎﻟﺬَّﻛَﺮَﺃَﻓْﻀَﻠُﻤِﻨَﺎﻟْﺎُﻧْﺜَﻰ
“Sah menyembelih Qurban dengan hewan jantan dan betina berdasarkan ijma’ ulama. Tentang lebih utama mana? Ulama beda pendapat. Pendapat yang sahih, yang dijelaskan oleh Asy-Syafii dalam kitab Al-Buwaithi dan disepakati banyak ulama, bahwa yang lebih utama adalah hewan jantan dari pada yang betina” (Al-Majmu’ 8/397)
Biaya Penyembelihan
ﻋَﻦْ ﻋَﻠِﻰٍّ ﻗَﺎﻝَ ﺃَﻣَﺮَﻧِﻰ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠَّﻪِ - ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ - ﺃَﻥْ ﺃَﻗُﻮﻡَ ﻋَﻠَﻰ ﺑُﺪْﻧِﻪِ ﻭَﺃَﻥْ ﺃَﺗَﺼَﺪَّﻕَ ﺑِﻠَﺤْﻤِﻬَﺎ ﻭَﺟُﻠُﻮﺩِﻫَﺎ ﻭَﺃَﺟِﻠَّﺘِﻬَﺎ ﻭَﺃَﻥْ ﻻَ ﺃُﻋْﻄِﻰَ ﺍﻟْﺠَﺰَّﺍﺭَ ﻣِﻨْﻬَﺎ ﻗَﺎﻝَ ‏« ﻧَﺤْﻦُ ﻧُﻌْﻄِﻴﻪِ ﻣِﻦْ ﻋِﻨْﺪِﻧَﺎ ‏» . ‏( ﺭﻭﺍﻩ ﻣﺴﻠﻢ )
Ali berkata: “Nabi memerintahku untuk mengurus ontanya, dan sedekah dengan daging dan kulit, dan melarang memberi upah begal dari qurban. Upahnya dari kami” (HR Muslim)
Berdasarkan hadis ini ulama sepakat melarang menjual bagian dari Qurban, termasuk kulit, kepala, kaki dan lainnya. Juga melarang menjadikan kulit sebagai upah bagi pemotongnya. Dan biaya pemotongan dan sebagainya tetap dibebankan kepada pemilik Qurban, serta tidak boleh diambilkan dari kas masjid. Sebab kas infaq masjid hanya untuk keperluan masjid, sementara Qurban pada dasarnya tidak ada kaitan dengan masjid.
Namun pada realitasnya, kulit, kepala dan lainnya menjadi kebutuhan untuk digunakan sebagai ongkos dan biaya operasional selama penyembelihan Qurban. Maka supaya terhindar dari hukum haram, semua kulit, kepala dan lainnya dikumpulkan, lalu diberikan kepada 1 bagian dari panitia Qurban yang masuk kategori miskin, kemudian dia memberikan kepada tukang potong.
Menjual Kulit Hewan
ﻣَﻦْ ﺑَﺎﻉَ ﺟِﻠْﺪَ ﺃُﺿْﺤِﻴَّﺘِﻪِ ﻓَﻠَﺎ ﺃُﺿْﺤِﻴَّﺔَ ﻟَﻪُ ‏( ﻙ ﻫﻖ ﻋﻦ ﺃﺑﻲ ﻫﺮﻳﺮﺓ ‏) ﻗﺎﻝ ﻙ ﺻﺤﻴﺢ ﻭﺭﺩﻩ ﺍﻟﺬﻫﺒﻲ
“Barangsiapa menjual kulit qurbannya, maka tidak ada pahala baginya” (HR al-Hakim dan al-Baihaqi dari Abu Hurairah, dinilai dhaif oleh al-Dzahabi)
ﻭَﻗَﺪْ ﺍِﺗَّﻔَﻘُﻮﺍ ﻋَﻠَﻰ ﺃَﻥَّ ﻟَﺤْﻤَﻬَﺎ ﻟَﺎ ﻳُﺒَﺎﻉُ ﻓَﻜَﺬَﻟِﻚَ ﺍﻟْﺠُﻠُﻮﺩ ﻭَﺍﻟْﺠِﻠَﺎﻝ ﻭَﺃَﺟَﺎﺯَﻩُ ﺍﻟْﺄَﻭْﺯَﺍﻋِﻲّ ﻭَﺃَﺣْﻤَﺪ ﻭَﺇِﺳْﺤَﺎﻕ ﻭَﺃَﺑُﻮ ﺛَﻮْﺭ ﻭَﻫُﻮَ ﻭَﺟْﻪ ﻋِﻨْﺪَ ﺍﻟﺸَّﺎﻓِﻌِﻴَّﺔِ ﻗَﺎﻟُﻮﺍ : ﻭَﻳُﺼْﺮَﻑُ ﺛَﻤَﻨﻪ ﻣَﺼْﺮِﻑ ﺍﻟْﺄُﺿْﺤِﻴَّﺔ
“Ulama sepakat bahwa daging qurban tidak boleh dijual, begitu pula kulitnya. Namun boleh menurut Auza’i, Ahmad, Ishaq, Abu Tsaur dan satu pendapat ulama Syafiiyah. Mereka berkata bahwa penjualannya dialokasikan untuk alokasi Qurban [faqir-miskin]” (Fath Al-Bari 5/404)
Niat Untuk Pemilik Qurban
Ketika menyembelih dianjurkan mendoakan hewan Qurban atas nama pemiliknya:
ﻗَﺎﻝَ ﺍﺑْﻦُ ﻋَﺒَّﺎﺱٍ ﺭَﺿِﻰَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻨْﻬُﻤَﺎ : ﻻَ ﻳَﺬْﺑَﺢُ ﺃُﺿْﺤِﻴَّﺘَﻚَ ﺇِﻻَّ ﻣُﺴْﻠِﻢٌ ﻭَﺇِﺫَﺍ ﺫَﺑَﺤْﺖَ ﻓَﻘُﻞْ ﺑِﺴْﻢِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﻣِﻨْﻚَ ﻭَﻟَﻚَ ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺗَﻘَﺒَّﻞْ ﻣِﻦْ ﻓُﻼَﻥٍ ‏( ﺳﻨﻦ ﺍﻟﺒﻴﻬﻘﻰ – ﺝ 2 / ﺹ 27 )
Ibnu Abbas berkata: “Hanya orang muslim yang menyembelih qurbanmu. Jika kamu menyembelih, ucapkan: Bismillah, Ya Allah ini dari-Mu dan untuk-Mu. Ya Allah terimalah qurban si fulan…” (HR al-Baihaqi)
Tata Cara Menyembelih[1]
( ﺃَﺭْﻛَﺎﻥُ ﺍﻟﺬَّﺑْﺢِ ‏) ﺑِﺎﻟْﻤَﻌْﻨَﻰ ﺍﻟْﺤَﺎﺻِﻞُ ﺑِﺎﻟْﻤَﺼْﺪَﺭِ ﺃَﺭْﺑَﻌَﺔٌ ﺫَﺑْﺢٌ ﻭَﺫَﺍﺑِﺢٌ ﻭَﺫَﺑِﻴﺢٌ ﻭَﺁﻟَﺔٌ
Kewajiban dalam menyembelih ada empat. 1. Perbuatan menyembelih dengan sengaja. 2. Orang yang menyembelih. 3. Hewan yang disembelih. 4. alat menyembelih (pisau).
Tajamkan pisau
ﻋَﻦْ ﺭَﺳُﻮﻝِ ﺍﻟﻠَّﻪِ - ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ - ﻗَﺎﻝَ ‏« ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻛَﺘَﺐَ ﺍﻹِﺣْﺴَﺎﻥَ ﻋَﻠَﻰ ﻛُﻞِّ ﺷَﻰْﺀٍ ﻓَﺈِﺫَﺍ ﻗَﺘَﻠْﺘُﻢْ ﻓَﺄَﺣْﺴِﻨُﻮﺍ ﺍﻟْﻘِﺘْﻠَﺔَ ﻭَﺇِﺫَﺍ ﺫَﺑَﺤْﺘُﻢْ ﻓَﺄَﺣْﺴِﻨُﻮﺍ ﺍﻟﺬَّﺑْﺢَ ﻭَﻟْﻴُﺤِﺪَّ ﺃَﺣَﺪُﻛُﻢْ ﺷَﻔْﺮَﺗَﻪُ ﻓَﻠْﻴُﺮِﺡْ ﺫَﺑِﻴﺤَﺘَﻪُ ‏» ‏( ﺭﻭﺍﻩ ﻣﺴﻠﻢ )
Sabda Nabi: “Allah mewajibkan berbuat baik dalam segala hal. Jika membunuh maka lakukan dengan baik. Jika menyembelih maka lakukan dengan baik. Tajamkan pisau dan menyenangkan sembelihannya” (HR Muslim)
Memutus Nafas Dan Tenggorokan
Dalam menyembelih harus memutus 2 hal, yaitu:
( ﻓَﺎﻟﺬَّﺑْﺢُ ﻗَﻄْﻊُ ﺣُﻠْﻘُﻮﻡٍ ‏) ﻭَﻫُﻮَ ﻣَﺠْﺮَﻯ ﺍﻟﻨَّﻔْﺲِ ‏( ﻭَﻣَﺮِﻱﺀٍ ‏) ﻭَﻫُﻮَ ﻣَﺠْﺮَﻯ ﺍﻟﻄَّﻌَﺎﻡِ
“Memutus Hulqum atau jalannya nafas dan putusnya Mari’ atau jalannya makanan”
Menyembelih Unta Berdiri
( ﻭَﺳُﻦَّ ﻧَﺤْﺮُ ﺇﺑِﻞٍ ‏) ﻓِﻲ ﻟَﺒَّﺔٍ ﻭَﻫِﻲَ ﺃَﺳْﻔَﻞُ ﺍﻟْﻌُﻨُﻖِ ﻟِﺄَﻧَّﻪُ ﺃَﺳْﻬَﻞُ ﻟِﺨُﺮُﻭﺝِ ﺭُﻭﺣِﻬَﺎ ﺑِﻄُﻮﻝِ ﻋُﻨُﻘِﻬَﺎ ‏( ﻗَﺎﺋِﻤَﺔً ﻣَﻌْﻘُﻮﻟَﺔَ ﺭُﻛْﺒَﺔٍ )
Menyembelih unta di bawah leher dalam keadaan berdiri dan lutut diikat
Selain Unta Direbahkan
( ﻭَﺫَﺑْﺢُ ﻧَﺤْﻮِ ﺑَﻘَﺮٍ ‏) ﻛَﻐَﻨَﻢٍ ﻭَﺧَﻴْﻞٍ ﻓِﻲ ﺣَﻠْﻖٍ ﻭَﻫُﻮَ ﺃَﻋْﻠَﻰ ﺍﻟْﻌُﻨُﻖِ ﻟِﻠِﺎﺗِّﺒَﺎﻉِ ‏( ﻣُﻀْﺠَﻌًﺎ ﻟِﺠَﻨَﺐٍ ﺃَﻳْﺴَﺮَ ‏) ﻟِﺄَﻧَّﻪُ ﺃَﺳْﻬَﻞُ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﺬَّﺍﺑِﺢِ ﻓِﻲ ﺃَﺧْﺬِﻩِ ﺍﻟﺴِّﻜِّﻴﻦَ ﺑِﺎﻟْﻴَﻤِﻴﻦِ ﻭَﺇِﻣْﺴَﺎﻛِﻪِ ﺍﻟﺮَّﺃْﺱَ ﺑِﺎﻟْﻴَﺴَﺎﺭِ
Menyembelih Sapi dan kambing adalah memyembelih tenggorokan di leher atas, berbaring ke arah kiri supaya lebih mudah untuk memegang pisau dengan tangan kanan dan memegang kepala hewan dengan tangan kiri
( ﻣَﺸْﺪُﻭﺩًﺍ ﻗَﻮَﺍﺋِﻤُﻪُ ﻏَﻴْﺮَ ﺭِﺟْﻞٍ ﻳُﻤْﻨَﻰ ‏) ﻟِﺌَﻠَّﺎ ﻳَﻀْﻄَﺮِﺏَ ﺣَﺎﻟَﺔَ ﺍﻟﺬَّﺑْﺢِ ﻓَﻴَﺰِﻝُّ ﺍﻟﺬَّﺍﺑِﺢُ ﺑِﺨِﻠَﺎﻑِ ﺭِﺟْﻠِﻪِ ﺍﻟْﻴُﻤْﻨَﻰ ﻓَﺘُﺘْﺮَﻙُ ﺑِﻠَﺎ ﺷَﻚٍّ ﻟِﻴَﺴْﺘَﺮِﻳﺢَ ﺑِﺘَﺤْﺮِﻳﻜِﻬَﺎ
Kaki-kakinya diikat, kecuali kaki kanan. Agar tidak berontak saat disembelih. Yang dapat membahayakan penyembelih. Berbeda dengan kaki kanan, maka dibiarkan agar dapat bergerak
Anjuran Saat Menyembelih
( ﻭ ‏) ﺃَﻥْ ‏( ﻳُﻮَﺟِّﻪَ ﺫَﺑِﻴﺤَﺘَﻪُ ‏) ﺃَﻱْ ﻣَﺬْﺑَﺤَﻬَﺎ ‏( ﻟِﻘِﺒْﻠَﺔٍ ‏) ﻭَﻳَﺘَﻮَﺟَّﻪَ ﻫُﻮَ ﻟَﻬَﺎ ﺃَﻳْﻀًﺎ ‏( ﻭ ‏) ﺃَﻥْ ‏( ﻳُﺴَﻤِّﻲَ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻭَﺣْﺪَﻩُ )
Hewan dihadapkan ke kiblat, demikian halnya yang menyembelih. Dan dianjurkan menyebut nama Allah (Bismillah)
Jangan Langsung Menguliti
ﻳُﻜْﺮَﻫُﻠِﻠْﺈِﻧْﺴَﺎﻧِﺈﺫَﺍﺫَﺑَﺤَﺸَﺎﺓًﻣَﺜَﻠًﺎﺃَﻧْﻴَﺴْﻠُﺨَﻤِﻨْﻬَﺎﺷَﻴْﺌًﺎﺃَﻭْﻳَﻘْﻄَﻌَﻤِﻨْﻬَﺎﺷَﻴْﺌًﺎﻗَﺒْﻠَﺰَﻫُﻮ
Makruh bagi seseorang yang menyembelih kambing, misalnya, untuk menguliti atau memotong bagian tubuh kambing sebelum benar-benar mati, dianjurkan untuk dibiarkan hingga mati dan ruhnya telah keluar. Sebab Nabi melakukan demikian dan dilakukan oleh umat Islam. Jika memutus atau menguliti sebelum mati, maka ia berbuat keburukan, namun boleh dimakan” (Al-Kharasyi, Syarah Mukhtashar Khalil 8/433)
[1]Dikutip dari kitab Hasyiyah Al-Jamal (22/79)

TerPopuler