Blogger Jateng

Gus Dur: Saya Jadi Presiden Cuma Modal Dengkul, Itupun Dengkulnya Amien Rais


Dosen NU yang mengajar di Monash University Australia, Nadirsyah Hosen mengatakan jika Gus Dur pernah berkomentar soal bagaimana ia menjadi presiden. Pantauan TribunWow.com, hal itu ia sampaikan melalui akun Twitternya yang diunggah pada Senin (16/4/2018). Nadirsyah Hosen mengatakan jika menurut Abdurrahman Wahid, untuk menjadi presiden itu butuh kemampuan A-Plus, bukan hanya A-MienUs. Ia kemudian mengutip kata-kata Gus Dur jika ia menjadi presiden tanpa mengeluarkan uang sepeserpun. Hanya modal dengkul, itu pun dengkul Amien Rais. @na_dirs: Gus Dur juga pernah komen dengan guyon khas beliau, bahwa untuk jadi Presiden RI itu butuh kemampuan A-Plus, bukan cuma A-MienUs. Atau gini: “saya jadi Presiden dg modal dengkul tanpa keluar uang sepeserpun, itupun pakai dengkulnya Amien Rais” Yah namanya juga guyon . Menurut Nardisyah Hosen, bagi kalangan santri, Amien Rais dianggap menciderai sumpahnya di depan kalangan kiai khos dalam sebuah pertemuan di Buntet Pesantren. @na_dirs: Kalau buat kalangan santri, Amien Rais dianggap telah menciderai sumpahnya di depan para kiai khos dalam pertemuan di Buntet Pesantren, di mana menjawab pertanyaan Ki Dulloh Abbas, beliau bersumpah tdk akan menurunkan Gus Dur, setelah menaikkannya. Rekamannya masih ada. Tak hanya membahas soal Gus Dur, Nadirsyah Hosen juga mengatakan jika Amien Rais selalu bermasalah dengan penggantinya. @na_dirs: Amien Rais juga selalu bermasalah dg penggantinya. Dulu dukung Soetrisno Bachir dan Hatta Rajasa, terus pecah kongsi. Sekarang dukung besannya Zulkifli Hasan. Tanda2 pecah kongsi sdh kelihatan. Nanti kalau PAN ikut dukung Jokowi, dipastikan Amien Rais akan ngamuk2 ke besannya. Menurutnya, Amien Rais tak tahu kapan ia harus berhenti menjadi seorang politisi. @na_dirs: Orang bijak itu tahu kapan harus berada di depan, di tengah atau di belakang. Kapan harus bicara atau diam. Amien Rais tetaplah seorang Amien Rais yg tak tahu kapan harus berhenti menjadi politisi dan beralih menjadi negarawan. Sungguh amat disayangkan. Ia pun menyayangkan pernyataan Amien Rais yang dianggapnya terus memainkan isu agama. Menurutnya, apa yang disampaikan oleh Amien Rais sarat akan kebencian kepada Jokowi. @na_dirs: Pernyataan2 Amien Rais belakangan ini yg terus memainkan isu agama amat disayangkan. Pemilahan partai Allah dan partai Syetan itu bukan saja tidak kuat secara keilmuan dan tidak sesuai kenyataan di lapangan, tapi juga penuh dg emosi & kebencian thd Jokowi dan partai pendukungnya. Nadirsyah Hosen menyayangkan jika tokoh reformasi seperti Amien Rais turun kelas menjadi sekelas dengan nyinyiran Fadli Zon hingga Fahri Hamzah. @na_dirs: Amat disayangkan kalau tokoh reformasi 98 ini pernyataannya “turun kelas” hanya sekelas nyinyiran dan lucu-lucuan ala Fadli Zon, Fahri Hamzah dan Rocky Gerung. Saya pernah berharap kritikan Amien Rais bisa lebih berbobot. Tapi ah sudahlah.. @na_dirs: Saya selalu mendoakan tokoh nasional dan tokoh bangsa kita agar terus dikaruniai kesehatan, kebijaksanaan dan kelembutan hati serta kejernihan berpikir. Amien Rais terus menjadi bagian dari doa saya. Shallu ‘alan Nabi!. (TribunWow.com/Lailatun Niqmah) — Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Dosen NU di Monash University: Gus Dur Jadi Presiden Modal Dengkul, Itupun Dengkulnya Amien Rais

Dosen NU yang mengajar di Monash University Australia, Nadirsyah Hosen mengatakan jika Gus Dur pernah berkomentar soal bagaimana ia menjadi presiden.
Pantauan TribunWow.com, hal itu ia sampaikan melalui akun Twitternya yang diunggah pada Senin (16/4/2018).
Nadirsyah Hosen mengatakan jika menurut Abdurrahman Wahid, untuk menjadi presiden itu butuh kemampuan A-Plus, bukan hanya A-MienUs.
Ia kemudian mengutip kata-kata Gus Dur jika ia menjadi presiden tanpa mengeluarkan uang sepeserpun.
Hanya modal dengkul, itu pun dengkul Amien Rais.
@na_dirs: Gus Dur juga pernah komen dengan guyon khas beliau, bahwa untuk jadi Presiden RI itu butuh kemampuan A-Plus, bukan cuma A-MienUs.
Atau gini: “saya jadi Presiden dg modal dengkul tanpa keluar uang sepeserpun, itupun pakai dengkulnya Amien Rais”
Yah namanya juga guyon .
Menurut Nardisyah Hosen, bagi kalangan santri, Amien Rais dianggap menciderai sumpahnya di depan kalangan kiai khos dalam sebuah pertemuan di Buntet Pesantren.
@na_dirs: Kalau buat kalangan santri, Amien Rais dianggap telah menciderai sumpahnya di depan para kiai khos dalam pertemuan di Buntet Pesantren,
di mana menjawab pertanyaan Ki Dulloh Abbas, beliau bersumpah tdk akan menurunkan Gus Dur, setelah menaikkannya.
Rekamannya masih ada.
Tak hanya membahas soal Gus Dur, Nadirsyah Hosen juga mengatakan jika Amien Rais selalu bermasalah dengan penggantinya.
@na_dirs: Amien Rais juga selalu bermasalah dg penggantinya.
Dulu dukung Soetrisno Bachir dan Hatta Rajasa, terus pecah kongsi. Sekarang dukung besannya Zulkifli Hasan.
Tanda2 pecah kongsi sdh kelihatan.
Nanti kalau PAN ikut dukung Jokowi, dipastikan Amien Rais akan ngamuk2 ke besannya.
Menurutnya, Amien Rais tak tahu kapan ia harus berhenti menjadi seorang politisi.
@na_dirs: Orang bijak itu tahu kapan harus berada di depan, di tengah atau di belakang.
Kapan harus bicara atau diam.
Amien Rais tetaplah seorang Amien Rais yg tak tahu kapan harus berhenti menjadi politisi dan beralih menjadi negarawan.
Sungguh amat disayangkan.
Ia pun menyayangkan pernyataan Amien Rais yang dianggapnya terus memainkan isu agama.
Menurutnya, apa yang disampaikan oleh Amien Rais sarat akan kebencian kepada Jokowi.
@na_dirs: Pernyataan2 Amien Rais belakangan ini yg terus memainkan isu agama amat disayangkan.
Pemilahan partai Allah dan partai Syetan itu bukan saja tidak kuat secara keilmuan dan tidak sesuai kenyataan di lapangan,
tapi juga penuh dg emosi & kebencian thd Jokowi dan partai pendukungnya.
Nadirsyah Hosen menyayangkan jika tokoh reformasi seperti Amien Rais turun kelas menjadi sekelas dengan nyinyiran Fadli Zon hingga Fahri Hamzah.
@na_dirs: Amat disayangkan kalau tokoh reformasi 98 ini pernyataannya “turun kelas” hanya sekelas nyinyiran dan lucu-lucuan ala Fadli Zon, Fahri Hamzah dan Rocky Gerung.
Saya pernah berharap kritikan Amien Rais bisa lebih berbobot. Tapi ah sudahlah..
@na_dirs: Saya selalu mendoakan tokoh nasional dan tokoh bangsa kita agar terus dikaruniai kesehatan,
kebijaksanaan dan kelembutan hati serta kejernihan berpikir.
Amien Rais terus menjadi bagian dari doa saya. Shallu ‘alan Nabi!. (TribunWow.com/Lailatun Niqmah)

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Dosen NU di Monash University: Gus Dur Jadi Presiden Modal Dengkul, Itupun Dengkulnya Amien Rais