Indonesia adalah warisan leluhur bangsa. Mereka telah bersusah payah, mengorbankan darah dan air mata untuk merebut bumi Indonesia dari tangan penjajah. Diharapkan warisan tersebut dipelihara dan dijaga jangan sampai rusak hanya untuk kepentingan kalangan yang tidak bertanggungjawab, termasuk kemunculan misi khilafah.
Harapan tersebut disampaikan Wakil Sekretaris Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Jember, Jawa Timur, Moch Eksan saat memberikan tausiah pada acara buka besama di kediamannya, Perumahan Surya Milenia, Kaliwates, Jember, Senin (4/6).
“Indonesia merupakan warisan yang begitu tinggi nilainya. Kekayaan yang berupa tambang emas, perak, tembaga dan sebagainya yang tersimpan di perut bumi Indonesia, sangat berlimpah,” katanya. Begitu juga daratannya yang dirimbuni hutan dengan ribuan jenis kayu yang menghijau. Sementara lautnya, adalah kekayaan yang tak pernah habis dikuras sepanjang masa, lanjutnya.
Karena tugas penerus negeri ini untuk menjaga warisan tersebut. “Kita enak, tinggal menikmati warisan. Tak ikut berperang,” kata Eksan. Maka kita sangat berdosa kalau sampai warisan ini kocar-kacir. Indonesia harus dijaga untuk menyemai kebaikan dan kebahagiaan di masa depan, lanjutnya.
Karena itu, mantan Komisioner KPUD Jember itu menyayangkan pihak-pihak yang berusaha menghancurkan Indonesia atas nama jihad. Jihad yang digembar-gemborkan oleh kaum radikal, berpotensi mengoyak Indonesia.
“Sebab, kelompok radikal yang mengusung misi khilafah itu membuka peluang runtuhnya NKRI lantaran pasti akan terjadi konflik horizontal,” ungkapnya.
Dalam pandangannya, nilai harta yang paling mahal adalah kebersamaan dan persatuan bangsa. Harta yang satu ini jauh lebih berharga dari harta yang dimiliki saat ini.
Mengapa? “Sebab, jika kita konflik terjadi, kedamaian dan ketenangan hilang. Maka tidak ada gunanya kita punya kekayaan laut, hutan dan sebagainya,” tandasnya. (Aryudi Abdul Razaq/Ibnu Nawawi/ NU Online )