Inilah 7 Cara Rasulullah Perlakukan Istri Yang Wajib Ditiru Para Suami -->

Inilah 7 Cara Rasulullah Perlakukan Istri Yang Wajib Ditiru Para Suami

Saturday, July 28, 2018, July 28, 2018

Inilah 7 Cara Rasulullah Perlakukan Istri Yang Wajib Ditiru Para Suami

Sebagai seorang suami, begitu banyak contok sikap Rasulullah terhadap istri yang harus kita teladani. Alangkah mulianya seorang suami yang bisa melakukan perbuatan-perbutan yang dicontohkan oleh Rasulullah Salallahu Alaihi Wassalam. Meski memperlakukan istri dengan sangat baik, namun itu tidak menurunkan martabat kerasulannya.
Diantara banyaknya sifat baik Rasulullah, berikut tujuh cara Rasul memperlakukan istri-istrinya yang dikutip dari Panjimas:
Suami Menyuap Istri
Saling menyuapi antara suami istri dapat memecahkan kebekuan rutinitas sehari-hari. Selain itu hal ini juga dapat menambah kecintaan, memperkokoh keharmonisan keluarga. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Tidaklah kamu memberi satu nafkahpun yang kamu niatkan untuk megharap wajah Allah SWT kecuali kamu akan diberi pahala atasnya, hingga apa yang kamu letakan pada mulut istrimu”. Dalam riwayat lain disebutkan “sesungguhnya apapun yang kamu nafkahkan, maka hal itu adalah sedekah hingga suapan yang kamu suapkan ke mulut istrimu”. Dalam riwayat lain, “kamu menaruh (suapan) pada mulut istrimu.” (H.R. Bukhori)
Makan sepering berdua
Rasulullah telah memberikan contoh untuk makan sepirng berdua dengan istrinya, hal itu dimaksudkan untuk menunjukkan kecintaan kepada sang istri bahkan Rasulullah meletakkan mulutnya di bekas mulut istrinya pada gelas yang sama.
Aisyah berkata : “Pernah aku minum, sedangkan aku pada saat itu sedang haid. Kemudian aku memberikan minuman tersebut kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dari bejana yang sama, dimana beliau menempelkan mulutnya persis ditempat bekas aku minum, lalu beliau minum…” (H.R. Muslim)
Suami membukakan pintu Kendaraan atau Rumah untuk Istrinya
Tidaklah berlebihan dan tidak pula dapat merendahkan martabat suami dihadapan istrinya jika sang suami membukakan pintu rumah atau mobil untuk istrinya. Dan hal ini bukanlah aib atau kemunduran justru ini adalah akhlak mulia yang dapat menumbuhkan sikap sayang dan perhatian dari suami terhadap istri yang pada gilirannya akan dibalas dengan sikap hormat dan ketaatan dari istri terhadap suaminya.
Imam Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan, “Bahwasanya Rasulullah duduk di sisi unta beliau. Kemudian Beliau meletakan lututnya, lalu istri beliau Shafiyah meletakkan kakinya di atas lutut Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam hingga ia naik ke unta.”
Berlemah lembut dan menemani istrinya yang sakit
Diriwayatkan oleh Aisyah RA bahwa, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang penyayang lagi lembut. Dan beliau akan menjadi orang yang sangat lembut dan paling banyak menemani ketika istrinya sedang sakit. (H.R. Bukhari dan Muslim)
Bersenda gurau dan membangun keakraban
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang romantis dan lemah lembut kepada keluarganya, sering becanda tapi tetap penuh adab dan sopan santun serta keluhuran akhlak. Sikap romantic beliau sangat mengagumkan dan menakjubkan, seperti terlukis dalam salah satu hadits. “Rasulullah adalah orang yang paling banyak bergurau, bersama istri-istri belia. Maksudnya Rasulullah adalah orang yang tidak kaku apalagi kasar terhadap istri dan keluarganya tetapi banyak bercanda, bergurau, dan bergembira.
Tetap Romantis dan akrab saat istri sedang haid
Keromantisan Rasulullah tetap terasa oleh Aisyah istrinya walaupun Aisyah dalam keadaan haid, dalam suatu riwayat diceritakan bahwa Rasulullah pernah meminta Aisyah untuk mengahangatkan tubuhnya padahal Aisyah dalam keadaan haid, Rasulullah berkata :
“Mendekatlah kepadaku, hangatkanlah diriku, hangatkanlah diriku !”. Lalu kukatakan pada beliau, “saya sedang haid”. Beliau berkata, “walaupun engkau sedang haid, singkaplah kedua pahamu”. Lalu kubukakan kedua pahaku dan beliau meletakkan pipi dan kepalanya (juga dadanya) di atas kedua pahaku (aku mendekap beliau) hingga beliau merasa hangat dan tertidur. (H.R. Bukhari)
Mandi Bersama
Dalam waktu senggang memang sangat baik suami istri bisa saling memandikan satu sama lainnya, baik karena kebutuhan kesehatan atau untuk menjalin kaharmonisan, bahkan mungkin untuk kepentingan ta’lim (pembelajaran), karena mungkin saja seorang istri belum memahami bagaimana cara mandi besar (mandi wajib sehabis junub) yang benar, maka seorang suami berkewajiban mengajarkan istrinya agar bisa melaksanakan mandi besar yang benar.
Berkata Aisyah : ”Aku mandi bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam satu bejana, aku mendahuluinya dan ia mendahuluiku (mengambil wadah) sampai-sampai ia berkata: “tinggalkan untukku”, dan aku berkata, “tinggalkan untukku. (H.R. An Nasai). []

TerPopuler