Blogger Jateng

Ilmu yang Layak dan Tak Layak Dipelajari



Ilmu yag Layak dan Tak Layak Dipelajari

Adapun ilmu yang dihitung : utama, tidaklah fardlu. Maka mendalami hal-hal yang halus bagi ilmu berhitung, ilmu kedokteran dan lain-Iainnya, adalah termasuk yang tidak diperlukan begitu penting.
Tetapi berfaedah menambahkan kekuatan pada kadar yang diperlukan. Adapun ilmu yang tercela yaitu : ilmu sihir, mantera-mantera, ilmu tenung dan ilmu balik mata.
Adapun ilmu yang dibolehkan yaitu : ilmu tentang pantun-pantun yang tak pantas, berita-berita sejarah dan sebagainya.
Adapun ilmu syari'ah dan itulah yang dimaksud menjelaskannya, maka adalah terpuji semuanya. Tetapi kadang-kadang
bercampur dengan apa yang disangkakan itu syari'ah. Pada hal adalah itu tercela. Dari itu, terbagi kepada : terpuji dan tercela. Yang terpuji mempunyai pokok, cabang, mukaddimah dan pelengkap, sehingga berjumlah empat.
Yang pertama : pokok (ushul). Yaitu empat : Kitabullah 'Azza wa Jalla, Sunnah Rasul saw., Ijma' ummat dan peninggalan-peninggalan shahabat (atsar).
Dan Ijma' itu pokok, dari segi bahwa dia menunjukkan kepada Sunnah. Maka adalah dia pokok pada derajat ketiga. Begitu juga
peninggalan shahabat, maka dia juga pokok menunjukkan kepada Sunnah. Karena para shahabat r.a. menyaksikan wahyu dan penurunan Al-Qur-an. Dan mengetahui dengan petunjuk-petunjuk keadaan, apa yang tidak diketahui oleh orang lain. Kadang-kadang tidak dijumpai kata-kata dalam apa yang diketahui dengan petun-
juk keadaan. Maka dengan dasar ini, para alim ulama berpendapat untuk mengikuti dan berpegang teguh kepada peninggalan-peninggalan shahabat. Dan yang demikian itu adalah dengan syarat tertentu, dalam bentuk tertentu dan tidak wajar menerangkannya dalam kupasan ini.