Blogger Jateng

Indonesia jadi Target Operasi Teror, PBNU Siagakan Banser



Aksi terorisme beruntun sepekan terakhir, menjadi tanda bahwa Indonesia sedang menjadi target operasi penyerangan jaringan kelompok teroris. Buktinya, penyerangan diwarnai pembunuhan anggota Polri di Mako Brimob dan pemboman Gereja di Surabaya.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBNU, Helmy Faishal Zaini mengatakan saat ini Indonesia sedang dalam keadaan darurat terorisme. Dikatakannya, PBNU menginstruksikan kepada seluruh anggota Banser NU di daerah-daerah untuk membantu kepolisian memerangi kejahatan terorisme.
PBNU menginstruksikan kepada keluarga besar Nahdlatul Ulama untuk bersama-sama membantu kepolisian memerangi kejahatan terorisme.
“PBNU menginstruksikan kepada anggota Banser membantu pihak kepolisian menjaga keamanan di daerah-daerah. Kami berharap kepada masyarakat untuk melaporkan informasi-informasi yang dimungkinkan ada upaya lanjutan aksi teror,” ungkapnya saat menggelar konferensi pers di Kantor PCNU Kota Cirebon, Minggu (13/5).
Helmy mengatakan, upaya melawan kejahatan kemanusiaan terorisme yaitu dengan cara deradikalisasi. Menurutnya pelaku teror mengatasnamakan agama, sama sekali tidak dibenarkan dalam ajaran Islam.
Menurutnya, ajaran yang mengajarkan terorisme adalah ajaran menyesatkan. Islam sama sekali tidak mengajarkan untuk menyakiti dan membenci sesama manusia.
“Islam mengajarkan cara-cara dengan damai, hikmah, penuh dengan ajaran kasih sayang. Dakwah Islam bukan dengan kekerasan, bukan dengan aksi teror. Bukan cara-cara paksaan dengan cara kebencian,” terangnya.
PBNU mengajak kepada seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama bertanggung jawab menjaga kedaulatan NKRI, kedamaian, dan keamanan bersama. Helmy meminta kepada masyarakat untuk tidak terprovokasi dengan ajakan teror yang menyesatkan.
“Saya meminta kepada masyarakat tidak terprovokasi dan tidak ikut-ikutan ajakan berjihad dengan cara menyebar teror dan membunuh. Masyarakat tetap waspada dengan gerakan garis keras yang meresahkan warga,” ujarnya.
(wiw/JPC/jawapos.com)