Pahala amal baik seseorang yang masih hidup, seperti pahala haji, puasa, shadaqah, membaca Al-Qur'an, dan dzikir (termasuk tahlil dan Shalawat Nabi) hukumnya boleh dan bisa sampai kalau dihadiahkan kepada orang lain, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal.
Hal itu diterangkan dalam kitab " Bariqah Mahmudiyah fii Syarhi Thariqah Muhammadiyah karya Al-'Alim Al-Muhaqqiq Quthbul 'Arifin wa Ghaushul Washilin Maulana Abi Sa'id Al-Khadimi Rahmatullah jilid 2 juz 4 halaman 99 sebagai berikut:
ﺍﻋﻠﻢ ﺃﻥ ﺍﻷﺻﻞ ﻓﻰ ﺟﻨﺲ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﺒﺎﺏ ﺃﻥ ﻻﻧﺴﺎﻥ ﺃﻥ ﻳﺠﻌﻞ ﺛﻮﺍﺏ ﻋﻤﻠﻪ ﻟﻐﻴﺮﻩ ﻣﻦ ﺍﻷﻣﻮﺍﺕ ﻭ ﺍﻷﺣﻴﺎﺀ ﺣﺠﺎ ﺃﻭ ﺻﻼﺓ ﺃﻭ ﺻﻮﻣﺎ ﺃﻭ ﺻﺪﻗﺔ ﺃﻭ ﻏﻴﺮﻫﺎ ﻛﺘﻼﻭﺓ ﺍﻟﻘﺮﺍﻥ ﻭ ﺳﺎﺋﺮ ﺍﻷﺫﻛﺎﺭ . ﻓﺎﺫﺍ ﻓﻌﻞ ﺷﻴﺌﺎ ﻣﻦ ﻫﺬﺍ ﻭ ﺟﻌﻞ ﺛﻮﺍﺑﻪ ﻟﻐﻴﺮﻩ ﺟﺎﺯ ﻳﻼ ﺷﺒﻬﺔ ﻭ ﻳﺼﻞ ﺍﻟﻴﻪ ﻋﻨﺪ ﻣﺬﻫﺐ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺴﻨﺔ ﻭ ﺍﻟﺠﻤﺎﻋﺔ
"Ketahuilah bahwa sesungguhnya pokok di dalam jenis bab ini adalah manusia boleh menghadiahkan pahala amalnya kepada orang lain, baik kepada orang lain yang sudah meninggal maupun kepada orang lain yang masih hidup berupa pahala haji, puasa, shadaqah atau lainnya, seperti membaca Al-Qur'an, dan dzikir (termasuk tahlil dan shalawat Nabi). Apabila seseorang mengerjakannya dan memberikan pahalanya kepada orang lain, 7hukumnya boleh tanpa ada kesamaran, dan sampai pahalanya kepada orang yang sudah meninggal menurut madzhab i'tiqad Ahlussunnah wal Jama'ah.
KH. Thobary Syadzily